Mohon tunggu...
SIPORA MATHELDA SESA
SIPORA MATHELDA SESA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

MENARI

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Peran Kebanksentralan dalam stabilitas Ekonomi antara kebijakan moneter dan Inflasi

13 Oktober 2024   14:31 Diperbarui: 13 Oktober 2024   14:33 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Banksentral memiliki peran sangat penting dalam menjaga agar stabilitas moneter  dan juga mengendalikan inflasi  dalam ekonomi di suatu Negara . dan sebagai  lembaga  otoritas moneter , banksentral memiliki hak atau kewenangan dalam mengatur  jalannya kebijakan moneter yang memiliki tujuan untuk mencegah terjadi lonjakan Inflasi dan pertumbuhan ekonomi  yang tidak terkendali atau resesi  yang terjadi,  maka itu dalam menjaga kestabilan harga, serta mendorong  tercipta nya lapangan kerja.  Dan ada 2 instrumen utama yang di gunakan bank sentral dalam menjalankan fungsi kebijakan suku bunga,  pengendalian likuiditas , operasi pasar terbuka.

Stabilitas Moneter

stabilitas  moneter adalah kondisi dimana sistem keuangan di suatu negara berada pada situasi yang terkendali, terutama yang terkait dengan tingkat inflasi, suku bunga, dan nilai tukar. ketika stabilitas meneter terjaga, maka uang akan tetap stabil, daya beli masyarakat yang tidak terganggu, investasi di sektor riil cenderung akan meningkat, hal ini penting untuk mendukung adanya pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Bank sentral, melalui kebijakan moneter memiliki tanggungjawab untuk memastikan kondisi meneter tetap terkendali. dengan menetapkan suku bunga acuan, bank sentral bisa bantu mengarahkan perilaku konsumsi dan investasi di masyarakat. dalam kondisi inflasi yang sangat tinggi, bank sentral bisa menaikkan suku bunga untuk menekan konsumsi dalam mengurangi likuiditas di pasar, yang pada akhirnya membantu untuki menurunkan tekanan inflasi.

ketika ekonomi yang sedang melampat dan membutuhkan stimulus, bank sentral dapat menurunkan suku bunga, kebijakan yang bertujuan mendorong konsumsi dan investasi dengan menurunkan biaya pinjaman. maka demikian, stabilitas moneter yang terjaga tidak hanya penting untuk kesehatan keuangan, namun juga untuk menjadi kunci bagi pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Pengendalian Inflasi

inflasi adalah suatu fenomena yang terjadi dimana harga barang jasa secara umum akan naik terus - menerus dalam jangka waktu yang tertentu. meski inflasi rendah tapi stabil dianggap sehat bagi perekonomian, inflasi yang terlalu tinggi bisa merusak daya beli bagi masyarakat yang mengganggu stabilitas ekonomi maka inilah tantangan utama yang harus di hadapi oleh bank sentral 

maka melalui kebijakan suku bunga dan pengelolahan cadangan uang, bank sentral berusaha menjaga agar inflasi tetap terkendali . salah satu target pendekatan yang umum digunakan yaitu inflasi target, yang dimana bank sentral menetapkan target inflasi tertentu, misalnya 3% per tahun, dan maka itu berusaha untuk menjaga tingkat inflasi di sekitar angka tersebut, dengan itu bank sentral akan memberikan sinyal yang jelas kepada pelaku pasar mengenai arah kebijakan moneter di masa depan.

jika ini tidak ada tantangan dalam pengaruh eksternal seperti harga komoditas global, nilai tukar mata uang, serta ketidakpastian geopolitik dapat berpengaruhi inflasi domestik di luar kendali bank sentral, misalnya, kenaikan harga minyak dunia yang dapat mendorong inflasi meskipun kebijakan suku bunga telah disesuaikan. oleh itu bank sentral perlu pengembangan dan kebijakan yang fleksibel agar dapat merespons dinamika yang dapat merubah dengan cepat.

Peran Bank Sentral dalam Stabilitas Ekonomi  Global

Bank Sentral juga memiliki peran dalam memainkan peran penting dalam menjaga stabilitas ekonomi global. sebagai contoh, kebijakan moneter yang di terapkan oleh federal Reserve (bank sentral Amerika Serikat) sering kali terjadi dampak yang besar pada pasar keuangan global. kenaikan pada suku bunga AS dapat memicu terjadinya arus modal keluar dari negara-negara yang berkembang, menyebabkan depresiasi mata uang dan inflasi impor. oleh sebab itu bank sentral negara lain perlu mengantisipasi dan harus menyesuaikan kebijakan yang akan mereka lakukan untuk mencegah dampak dari kebijakan moneter negara besar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun