Perusahan tersebut semakin besar, mereka kemudian menggaji seorang CEO (chef executive officer) untuk mengurus dan menggembangkan usahanya . Mas Iwan dan mas Budi sebagai komisaris sekaligus pemegang saham, sudah tidak banyak terlibat dalam operasional perusahaan . Mereka lebih banyak menikmati waktu bersama keluarga, melakukan hobby dan pekerjaan sosial . Mereka hanya menerima laporan dari orang yang bekerja untuk perusahaan yang dirintis mereka, yaitu CEO-nya . Kalau hasilnya bagus, mereka senang dan mungkin akan memberikan bonus kepada CEO, tetapi kalau hasil laporan perusahaan jelek, mereka bisa memecat CEO dan menggantikan dengan yang lain . Tiap tahun pemegang saham akan mengadakan RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham). Di RUPS itu, biasa akan diputuskan apakah akan tetap mempertahankan CEO atau menggantinya dengan CEO baru . Hanya pemegang saham yang punya suara atau hak voting dalam RUPS .
Nah, Jakarta itu yang punya siapa ? ya warga Jakarta . Warga jakarta-lah pemiliknya, yang punya saham, yang berhak menentukan siapa yang akan dipilih untuk menjadi komondo yang bekerja membangun kotanya. Hak memilih itu setiap 5 tahun sekali dalam pilkada . Kalau CEO (gubernur) nya dinilai kurang bagus bekerja, bisa memilih calon CEO lain .
Berarti boss-nya Jakarta ya warga Jakarta. Ceo itu orang yang digaji warga Jakarta yang punya saham/hak suara, untuk bekerja. Jadi kasarnya gubernur itu ya bawahan warganya . Orang yang digaji untuk bekerja menata, memperbaiki, membangun kotanya.
Dalam bekerja CEO / gubernur tentu dibantu oleh orang-orang yang dipilihnya . Mereka bukan dibayar oleh CEO/ gubernur, tetapi dibayar oleh pemegang saham juga. Oleh karena mereka bekerja dibawah komando CEO/gubernur, sehingga bertanggungjawab kepada atasannya .
Demikian sekilas saran dan infonya , hujan mulai turun lagi, semoga membuat adem kota Jakarta dan hati warganya .
Salam sehat & bahagia
Sipipit
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI