Halo para pembaca, pada artikel kali ini kita akan membahas mengenai kita akan membahas mengenai beberapa konsep dalam dunia keuangan, salah satunya yaitu Time Value of Money .
Time Value of Money merupakan salah satu konsep keuangan yang sering kita termukan dalam kehidupan sehari-hari, terutama pada para akaedemisi dan praktisi keuangan serta masyarakat yang menggunakan jasa financial planner dalam merancang keuangan masa depannya.
Konsep Time Value of Money sendiri tidak terlepas dari beberapa fungsi uang yang sering dibahas di diterapkan dalam kehidupan nyata. Beberapa fungsi uang tersebut ,diantaranya:
- Sebagai alat tukar dan satuan hitung. Fungsi ini merupakan fungsi utama dari uang dimana uang digunakan sebagai alat (medium) pengganti barang yang mempermudah pertukaran dan sebagai standar perhitungan nilai dari barang yang dipertukarkan. Sebagai contoh; dahulu masyarakat menggunakan barang pada system barter, akan tetapi seiring perkembangan jaman, masyarakat menggunakan uang sebagai alat tukar menggantikan barang pada saat transaksi. Dan uang digunakan sebagai satuan hitung atas harga atau nilai suatu barang.
- Sebagai penyimpan Nilai. Uang dapat digunakan untuk menyimpan manfaat ekonomis yang diperoleh dan digunakan dimasa depan atau pada saat pemilik uang tersebut ingin menggunakannya. Sebagai contoh: Mr.A memiliki mobil dan menjual mobil tersebut serta memeroleh cash sebesar Rp 10.000.000,-. Cash/Uang tersebut memiliki manfaat ekonomis sebesar Rp 10.000.000,- dan dapat disimpan untuk dibelanjakan kembali dimasa depan atau untuk tujuan lainnya sesuai dengan keinginan pemilik.
- Fungsi turunan lainnya diantaranya sebagai alat pembayaran yang sah yang digunakan oleh suatu negara contohnya mata uang Rupiah (Rp), sebagai salah satu pendorong kegiatan ekonomi  melalui peredaran uang  dan standar pencicilan hutang
Pertanyaan yang kemudian timbul yaitu mengapa kita harus direpotkan dengan nilai waktu dari uang???. Â Hal ini berkaitan dengan salah satu fungsi uang yaitu sebagai penyimpan nilai (manfaat ekonomis), dimana jumlah uang yang sama akan lebih bernilai saat ini dibandingkan dimasa depan. Dengan kata lain bahwa uang sebesar Rp 10.000,- lebih berharga pada saat ini dari pada uang sebesar Rp10.000,- dimasa depan.
Pertanyaan selanjutnya yaitu mengapa nilai uang pada saat ini lebih berharga dari pada uang dimasa depan???. Terdapat 2 sudut pandang jawaban terkait pertanyaan ini yaitu (1) Faktor inflasi, dimana kenaikan harga barang menyebabkan daya beli uang dalam jumlah yang sama menjadi lebih kecil dan (2) Uang pada saat ini lebih bernilai karena uang tersebut dapat diinvestasikan dan memeroleh return dari investasi tersebut.
Nilai waktu dari uang pada saat ini maupun dimasa depan dapat kita ketahui melalui rumus Future Value dan Present Value, sebagai berikut;
![Gambar 1: Future Value formula](https://assets.kompasiana.com/items/album/2020/08/22/1-png-5f413860d541df56e462e622.png?t=o&v=770)
Sebagai contoh pada Mr.A memilki kelebihan kas sebesar USD 15.000,- dan berencana melakukan investasi. Â Dari kelebihan kas yang dimilikinya, porsi sebesar 40% atau sebesar USD 6.000,- rencananya akan digunakan untuk investasi selama 5 tahun. Mr A Dihadapkan pada 2 Investasi dengan tingkat bunga yang berbeda yaitu Invetasi X dan Investasi Y.
 Pada Investasi X, tingkat bunga yang ditawarkan berbeda-beda dalam beberapa tahun mendatang yakni pada tahun ke 1 dan ke 2 tingkat bunga masing-masing sebesar 6%, pada tahun ke 3 dan ke 4 masing -- masing sebesar 8% dan pada tahun ke 5 sebesar 10%. Sementara itu pada Investasi Y, tingkat bunga yang ditawarkan yaitu pada tahun ke 1 sebesar 5,5%, pada tahun ke 2 & ke 3 sebesar 7,5%, pada tahun ke 4 & ke 5 sebesar 9,5%. Mr.A akan melakukan perbandingan antar Investasi X & Y, sebelum memberikan keputusan mengenai rencana investasinya, sebagai berikut;
![2-png-5f413a88097f362ec838e536.png](https://assets.kompasiana.com/items/album/2020/08/22/2-png-5f413a88097f362ec838e536.png?t=o&v=770)
![Gambar 2 : Investasi X & Perhitungannya](https://assets.kompasiana.com/items/album/2020/08/22/2-1-png-5f4138ebd541df0618775272.png?t=o&v=770)
![3-png-5f413add097f367966650322.png](https://assets.kompasiana.com/items/album/2020/08/22/3-png-5f413add097f367966650322.png?t=o&v=770)
![Gambar 3 : Investasi Y & Perhitungannya](https://assets.kompasiana.com/items/album/2020/08/22/3-1-png-5f413937d541df6f150411b5.png?t=o&v=770)
Jika tingkat risiko Investasi X dan Y adalah sama, maka Mr.A akan melakukan investasinya pada Produk investasi Y. Hal ini disebabkan pada tahun ke 5, nilai uang saat ini sebesar USD 6.000,- akan menjadi sebesar USD 8.771 pada Investasi Y, lebih tinggi dari pada Investasi X yang USD sebesar USD 8.650, atau terdapat selisih sebesar USD 121,- antara Investasi X dan Y pada tahun ke 5.
Hasil atau return yang tinggi menjadi faktor yang dipertimbangan bagi pada investor, akan tetapi penting untuk diingat bahwa tingkat imbal hasil (return) yang tinggi dari suatu investasi juga menggambarkan risiko yang dimiliki oleh suatu investasi. Sebagai contoh return saham dalam jangka pendek akan lebih tinggi daripada return obligasi, akan tetapi risiko penurunan harga saham yang dimiliki akan lebih tinggi dari pada penurunan obligasi. Bagi para investor defensive yang cenderung menghindari risiko penurunan nilai investasinya akan lebih tertarik pada investasi obligasi yang menawarkan tingkat pengembalian dibawah tingkat pengembalian saham, namun lebih memberikan rasa aman atas risiko penurunan yang signifikan atas nilai investasinya.
Selanjutnya, jika Investasi X dan Y masing-masing membayar bunga per semester dan Mr.A hanya ingin melakukan investasi selama 3 tahun, maka Mr.A akan melakukan perhitungan atas rencananya tersebut sebagai berikut;
![Gambar 4 : Invetasi X-3](https://assets.kompasiana.com/items/album/2020/08/22/4-png-5f4139b3d541df351358f902.png?t=o&v=770)
![Gambar 5: Investasi Y-3](https://assets.kompasiana.com/items/album/2020/08/22/5-png-5f413b82097f362d22725be2.png?t=o&v=770)
Pada kasus ini, jika Mr.A hendak memilih investasinya. Seperti sebelumnya, Mr.A akan mempertimbangkan risk & return dari Investasi tersebut. Katakanlah nilai jika berinvestasi pada X dan Y sama sebesar USD 7.304, namun investasi X lebih volatile dari investasi B terhadap harga pasar. Terdapat kemungkinan besar bahwa Mr.A akan memilih investasi Y, jika ia adalaha tipe Investor defensive dan Mr.A akan memilih investasi X jika Ia merupakan tipe investor aggressive.
Rumus future value kemudian dapat diturunkan untuk memeroleh nilai uang saat ini (present value), dimana nilai uang dimasa depan akan dikalikan dengan present value factor selama periode perhitungan. Rumus present value, sebagai berikut;
![Gambar 6: Present Value formula](https://assets.kompasiana.com/items/album/2020/08/22/6-png-5f413c31097f36557c5bd392.png?t=o&v=770)
Kemudian terdapat suatu kejadian dimana Mr.A menargetkan untuk memeroleh uang sejumlah USD 5.000 pada tahun ke 4 dan Mr.A dihadapkan pada 2 tawaran Investasi X dan Y pada bunga yang sama dan bunga tersebut dibayarkan sekali setiap tahun seperti pada kasus terdahulu. Jika Mr.A ingin mengetahui jumlah uang yang harus diinvestasikan pada saat ini dan melakukan perhitungan sebagai berikut;
![Gambar 7 : Investasi X-4](https://assets.kompasiana.com/items/album/2020/08/22/7-png-5f413c90097f366695260402.png?t=o&v=770)
![Gambar 8 : Investasi Y-4](https://assets.kompasiana.com/items/album/2020/08/22/8-png-5f413b1fd541df4ebc3931f3.png?t=o&v=770)
Berdasarkan nilai investasi X & Y pada saat ini dimana masing-masing sebesar USD 3.815 dan USD 3.745 dengan risiko yang mirip, maka kemungkinan besar Mr.A akan memilih berinvestasi pada Y. Â Pada investasi X, present value factor sebesar 0,763028498 dan nilai uang saat ini menjadi sebesar USD 3.815 dan pada investasi Y, present value factor sebesar 0,749059804 dan nilai uang saat ini menjadi sebesar USD 3.745, dengan kata lain semakin tinggi nilai present value factor maka biaya atau nilai uang saat ini yang akan digunakan untuk berinvestasi semakin besar.
Sebagai kesimpulan time value of money berkaitan dengan salah satu fungsi uang, yakni sebagai penyimpan nilai (manfaat ekonomis). Dan nilai uang baik saat ini dan dimasa depan dipengaruhi oleh nila yang diinvestasikan atau ditargetkan, tingkat suku bunga dan periode bunga (frekuensi pembayaran bunga). Nilai uang dimasa depan akan sangat dipengaruhi oleh future value factor, dimana semakin tinggi nilai future value factor, maka nilai uang dimasa depan akan semakin besar, dan sebaliknya. Senentara itu, nilai uang saat ini merupakan turunan dari rumus future value, dimana semakin tinggi nilai present value factor, maka semakin besar nilai uang saat ini atau dengan kata lain biaya yang harus dikorbankan untuk melakukan investasi semakin besar.
Demikian pembahasan mengenai time value of money bagian 1, pembahasan mengenai konsep anuitas  akan dibahas pada artiel time value of money bagian 2. See you soon, hope you all enjoy the reading. Thank you. Â