Tempat wisata tidak hanya menawarkan cerita sejarah atau budaya unik di suatu daerah. Tempat wisata juga bisa berupa alam indah yang dirawat dengan baik. Salah satu tempat indah yang sempat saya kunjungi di Alaska adalah Kota Haines.
Kota Haines sendiri bukanlah kota besar seperti Kota Paris di Perancis, Kota Ensenada di Mexico, Kota Hilo di Hawai’i, Kota Istanbul di Turki, atau Kota Catania di Itali. Kota Haines adalah kota kecil dengan populasi penduduk sekitar kurang lebih 3.000 orang.
Meski kota kecil ini dihuni sekitar 3.000 orang tetapi luas keseluruhan wilayah ini sekitar 55.8 kilometer persegi dengan luas perairan 20.8 kilometer persegi dan luas daratan 35 kilometer persegi.
Sebelum saya masuk ke wilayah Alaska, ada pelatihan khusus mengenai peraturan di tempat ini. Aturan tersebut harus serius dilaksanakan karena jika abai mengikutinya maka hukuman serta denda besar menanti para pengunjung di wilayah ini. Pelatihan ini juga berfungsi sebagai pedoman saya sekaligus pedoman bagi para tamu yang datang berkunjung di Alaska.
Intinya apa yang ada di alam, biarkan di alam. Mengutip motto Baltimore, “Take nothing but pictures. Leave nothing but footprints. Kill nothing but time“.
Bagi yang ingin mengunjungi Alaska ada baiknya membaca aturan tersebut website ini http://www.adfg.alaska.gov/.
Dari bulan September sampai awal Desember, kota ini dikunjungi oleh lebih dari 3.500 elang botak di lembah Sungai Chilkat. Di Sungai Chilkat ini, elang botak berpesta pora menyatap ribuan salmon yang berenang di sungai ini. Pada bulan-bulan inilah banyak sekali wisatawan yang berkunjung dari seluruh dunia untuk menyaksikan peristiwa migrasi elang botak. Elang botak adalah burung nasional Amerika Serikat.
Bisa kita bayangkan jika ikan salmon di alam di eksploitasi besar-besaran maka tentu saja elang botak tersebut tidak mempunyai alasan untuk datang ke kota ini atau bahkan tidak mempunyai makanan yang cukup. Pada akhirnya tidak ada hal unik yang akan dijual bagi pengunjung yang ingin menikmati Haines.