Bagi para peziarah tanah suci, nama Church of the Beatitudes atau Gereja Sabda Bahagia atau Gereja Khotbah di Bukit adalah nama yang tidak asing untuk dikunjungi. Gereja Sabda Bahagia terletak di negara Israel salah satu negara di Asia Barat yang dikelilingi Laut Tengah, Lebanon, Suriah, Yordania, Mesir dan gurun pasir Sinai serta dua daerah Otoritas Palestina yaitu Tepi Barat dan Jalur Gaza.
Saya berkunjung ke Gereja Sabda Bahagia pada tahun 2009 bersama dengan kapal pesiar Ms. Prinsendam. Kesempatan berkunjung ke tanah suci adalah kesempatan yang langka mengingat Indonesia tidak mempunyai perjanjian diplomatik dengan negara Israel dan berbagai kesulitan perijinan kerap kali menjadi tantangan tersendiri bagi orang Indonesia untuk berkunjung ke negara ini.
Di tempat inilah para peziarah percaya merupakan tempat Yesus menyampaikan sabda-sabda bahagia atau dalam injil dikisahkan ketika Yesus berkhotbah di bukit.
Gereja Sabda Bahagia adalah salah satu dari beberapa Gereja Katolik yang berdiri di tanah suci dan dibangun antara tahun 1936 sampai 1938. Denah gereja ini berbentuk segi delapan yang melambangkan delapan sabda bahagia.
Gereja Sabda Bahagia ini dirancang oleh arsitek Antonio Barluzzi dibawah pengawasan komisi Italia pemerintahan fasis Benito Mussolini. Para biarawan dan biarawati yang merawat situs bersejarah ini adalah Ordo Fransiskan yang mayoritas berasal dari Italia.
Berkunjung ke tempat ini mengingatkan saya akan banyak hal tentang menemukan apa itu kebahagiaan. Apakah kebahagiaan itu diperoleh dari berapa banyak harta yang bisa kita kumpulkan? Ataukah kebahagiaan itu adalah seberapa sering kita masuk di suatu acara televisi dan menjadi populer? Ataukah kebahagiaan itu adalah seberapa besar kita mempunyai jabatan di kantor?
Mungkin kisah Sabda Bahagia dari Yesus di tempat ini masih relevan buat kita yang setiap hari berusaha mengejar kebahagiaan yang tidak kunjung datang.
“Maka Yesus pun mulai berbicara dan mengajar mereka, kata-Nya:
Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga.
Berbahagialah orang yang berdukacita, karena mereka akan dihibur.
Berbahagialah orang yang lemah lembut, karena mereka akan memiliki bumi.
Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran, karena mereka akan dipuaskan.
Berbahagialah orang yang murah hatinya, karena mereka akan beroleh kemurahan.
Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah.
Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah.
Berbahagialah orang yang dianiaya oleh sebab kebenaran, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga.
Berbahagialah kamu, jika karena Aku kamu dicela dan dianiaya dan kepadamu difitnahkan segala yang jahat.
Bersukacita dan bergembiralah, karena upahmu besar di sorga, sebab demikian juga telah dianiaya nabi-nabi yang sebelum kamu” (Matius 5:2-12).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H