Mohon tunggu...
Si Penjelajah Dunia
Si Penjelajah Dunia Mohon Tunggu... Wiraswasta - Regional Manager

Saya alumni Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara, pada tahun 2008 sampai 2012 bekerja di atas kapal pesiar Holland America Line-Dianthus International. Saat ini saya telah selesai memperoleh gelar Magister Humaniora di STF Driyarkara. Selamat menikmati kisah-kisah di berbagai kota yang sempat saya kunjungi.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Sebuah Kisah Cinta Heloise dan Abelard

21 November 2016   18:05 Diperbarui: 22 November 2016   04:39 1066
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Makam Héloïse dan Abélard di Pemakaman Pére Lachaise

Brittany merupakan tempat kelahiran dari Abélard. Untuk melindungi harga diri keponakannya yang telah tercemar dan agar Héloïse bisa kembali ke Paris, Canon Fulbert kemudian mengatur perkawinan rahasia Héloïse dan Abélard. Akan tetapi setelah Héloïse dan Abélard menikah, mereka menemukan kenyataan bahwa rencana Fulbert sebenarnya ingin menghancurkan Abélard dan menjaga Héloïse untuk dirinya sendiri.

Héloïse kemudian menyelamatkan dirinya ke biara di Argenteuil, akan tetapi malang nasib Abélard. Fulbert, percaya bahwa Abélard ingin menyingkirkan Héloïse dengan cara memaksanya untuk menjadi biarawati, bersama dengan sekelompok orang masuk ke kamar Abélard di Paris yang kemudian menyerang dan mengebirinya.

Kejadian yang menimpa Abélard merupakan sebuah siksaan sehingga ia memutuskan untuk tidak melanjutkan profesinya sebagai guru di Notre Dame. Saat itu Canon Bedell meminta kepada Abélard untuk tidak bersikeras bersama Héloïse. Mereka berdua kemudian setuju untuk mengambil tahbisan sebagai biarawan dan biarawati. Dalam hal ini, Héloïse harus merelakan anaknya dan tidak bertemu dengannya lagi.

Kehidupan biara membuat mereka berdua terpisah. Akan tetapi selama 20 tahun terpisah mereka masih saling berhubungan lewat surat menyurat dan cinta mereka terus berkembang. Suatu ketika Héloïse dan Abélard sempat bertemu secara singkat dalam suatu perayaan di Paris.

Saat itu mereka menyadari bahwa cinta yang mereka bagikan satu sama lain adalah alasan dari eksistensi manusia, alasan dari keberadaan manusia. Sebuah jawaban yang dicari oleh seorang Héloïse muda dahulu kala saat ia pertama kali bertemu dengan Abélard. Setelah itu, mereka tidak pernah bertemu kembali.

600 tahun kemudian, Josephine Bonaparte, mengagumi dan merasa tersentuh dengan kisah Héloïse dan Abélard . Ia memerintahkan agar sisa-sisa dari tubuh Héloïse dan Abélard dimakamkan bersama di pemakaman Pére Lachaise, Paris. Dibutuhkan lebih dari 600 tahun agar mereka bisa bersatu kembali. Sampai saat ini, para pengagum Héloïse dan Abélard dari seluruh dunia mengunjungi makam di mana sisa-sisa dari Héloïse dan Abélard beristirahat selamanya bersama-sama.

Makam Héloïse dan Abélard di Pemakaman Pére Lachaise
Makam Héloïse dan Abélard di Pemakaman Pére Lachaise
Perjumpaan saya dengan kedua tokoh Héloïse dan Abélard berawal ketika saya melakukan penelitian tentang Seks, Erotisisme dan Cinta. Kisah hidup kedua tokoh ini menarik perhatian saya saat itu dan tentu saja kisah mereka adalah kisah legenda besar dan terus hidup sampai saat ini.

Sumbangan terbesar dari surat menyurat Héloïse dan Abélard salah satunya adalah sumbangan pemikiran bagi para feminisme radikal abad ke 12 bahkan sampai saat ini. Salah satunya Héloïse menyebut bahwa pernikahan merupakan sebuah ‘kontrak prostitusi’.

Salah satu buku yang saya baca dan merupakan buku yang sangat terkenal antara Héloïse dan Abélard adalah buku yang berjudul The Story of His Calamities.

Jika mengunjungi Kota Paris, jangan pernah melewatkan untuk berkunjungi ke tempat ini. Sebuah pemakaman yang tidak hanya berisi tulang belulang yang terbujur kaku atau menghadirkan suasana mistis yang tenang tetapi dibaliknya berisi sebuah kisah hidup yang luar biasa dan melegenda. Sebuah kisah cinta Héloïse dan Abélard.

Salam,

Si Penjelajah Dunia

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun