Mohon tunggu...
Si Penjelajah Dunia
Si Penjelajah Dunia Mohon Tunggu... Wiraswasta - Regional Manager

Saya alumni Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara, pada tahun 2008 sampai 2012 bekerja di atas kapal pesiar Holland America Line-Dianthus International. Saat ini saya telah selesai memperoleh gelar Magister Humaniora di STF Driyarkara. Selamat menikmati kisah-kisah di berbagai kota yang sempat saya kunjungi.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Saat Mereka Dipenggal di Place De La Concorde, Paris

15 Oktober 2016   13:49 Diperbarui: 15 Oktober 2016   14:09 530
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setelah menikmati jalan-jalan dan belanja-belanja di Champs-Élysées, saya sedikit menengok tempat yang sangat bersejarah di kota Paris yang dikenal dengan nama Place de la Concorde. Place de la Concorde adalah alun-alun terbesar di Kota Paris dengan luas 8.64 hektar dan terletak di dekat museum terkenal yaitu De Louvre. Saya tidak sulit menemukan tempat ini karena terletak di ujung timur jalan Champs-Élysées.

img-2161-jpg-5801780ec4afbdc00dfadcaf.jpg
img-2161-jpg-5801780ec4afbdc00dfadcaf.jpg
Alun-alun ini adalah salah satu tujuan utama saya saat mengunjungi Paris. Saya masih ingat sejarah dunia yang saya pelajari di SMU Kolese Gonzaga, alun-alun ini menjadi begitu bersejarah ketika Revolusi Perancis. Di tempat ini Ratu Marie Antoinette, Putri Élisabeth of France, Charlotte Corday, Madame du Barry, Georges Danton, Camille Desmoulins, Antoine Lavoisier, Maximilien Robespierre, Louis de Saint-Just and Olympe de Gouges dieksekusi mati dengan dengan dipenggal kepalanya dengan alat yang bernama Guillotine.

img-2173-jpg-5801782ddc22bd6e0e2956c7.jpg
img-2173-jpg-5801782ddc22bd6e0e2956c7.jpg
Alun-Alun ini di design oleh Ange-Jacques Gabriel pada tahun 1755 di antara Champs-Élysées di sebelah Barat dan Taman Tuileries di sebelah Timur. Di tempat ini saya bisa menemukan dua air mancur yang juga terkenal yaitu Fontaine des Mers dan Fontaine des Fleuves. Tempat ini dulu bernama Place Louis XV sebagai penghormatan terhadap raja yang memerintah pada masa itu. Di situ terdapat patung raja yang dibangun oleh Edmé Bouchardon dan diselesaikan oleh Jean-Baptiste Pigalle setelah kematian Edmé Bouchardon. Sayangnya patung tersebut tidak ditemukan lagi karena sudah dihancurkan saat Revolusi Perancis. Bagi para arsitek ata peminat bangunan bersejarah, di sebelah utara terdapat dua bangunan mirip yang terpisah oleh Jalan Royale. Streuktur bangunan tersebut adalah contoh terbaik dari peninggalan gaya arsitektur Louis Quinze.

img-2172-jpg-5801784877977396088b456a.jpg
img-2172-jpg-5801784877977396088b456a.jpg
Tempat ini juga terkenal karena menjadi tempat bersejarah dimana Raja Louis XVI dieksekusi mati dengan Guillotine pada 21 Januari 1793. Pada tahun 1795, alun-alun ini berubah nama menjadi Place de la Concorde sebagai simbol rekonsiliasi setelah gejolak yang terjadi saat Revolusi Perancis. Ada beberapa perubahan nama yang terjadi setelah tahun 1795. Tahun 1814, diganti kembali menjadi Place Louis XV, dan tahun 1826 alun-alun ini berubah nama menjadi Place Louis XVI. Setelah Revolusi Juli tahun 1830, alun-alun itu kembali menjadi Place de la Concorde sampai saat ini.

Salam, Si Penjelajah Dunia

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun