Saya ini adalah penggemar fanatik opera, musical dan ‘seni aneh’ lainnya tapi sayangnya sampai saat ini impian saya belum terkabulkan untuk menyaksikan opera secara langsung. Selain harga tiketnya mahal, waktunya juga kurang pas. Saya bepergian jarang sekali membawa jas jadi ada kesan malu kalau datang menyaksikan opera menggunakan kaos oblong. Saya juga penggemar fanatik Les Miserables, Phantom of the Opera, Tristan and Isolde, Salome, Dido and Aeneas, Julius Caesar, Xerxes, Don Carlo, dan lain-lain. Selain itu juga saya menggemari contemporary musical theather seperti Wicked, A Tale of Two Cities, Story of My Life, Aladdin, dan lain-lain. Intinya semua yang berbau opera itu luar biasa. Apalagi kalau nadanya makin tinggi dan bikin pita suara hampir putus. Tante Yul dan Om Ijul bilang kesukaannya itu kemahalan. Saking mahalnya tiket opera, endingnya nonton di youtube.
Bisa Anda bayangkan bagaimana saya begitu terpesona dengan
Palais Garnier. Gila! gedung opera bergaya Itali ini keren banget akan tetapi bukan hanya arsitekturnya saja yang memukau tetapi ada banyak
sejarah yang tersimpan di dalamnya.
Palais Garnier dibangun dari tahun 1861 sampai 1875.
Palais Garnier awalnya disebut
Salle des Capucines karena lokasinya berada di
Boulevard des Capucines. Akan tetapi kemudian dikenal sebagai
Palais Garnier sebagai bentuk pengakuan untuk arsiteknya bernama Charles Garnier.
Satu hal yang paling penting adalah
Palais Garnier adalah gedung opera yang sangat tersekenal di dunia dan menjadi simbol dari kota Paris sebagaimana Katedral Notre-Dame, De Louvre atau Basilika Sacré Coeur. Nama
Palais Garnier tidak lepas dari kebesaran novel Gaston Leroux yaitu
The Phantom of the Opera yang
setting adalah
Palais Garnier. Novel ini kemudian diadaptasi di dalam film dan Andrew Lloyd Webber mempopulerkannya  dalam musical pada tahun 1986. Selain itu gedung ini dikenal karena dibangun selama kekaisaran kedua di Perancis dan menjadi salah satu gedung termahal dan sebagai peninggalan karya seni yang luar biasa.
Sayangnya saya tidak dapat masuk ke gedung ini karena sedang tutup dan hanya bisa melihat dan mengagumi keindahannya dari luar. Sebenarnya di dalam
Palais Garnierbisa ditemukan
Bibliothèque-Musée de l’Opéra de Paris meski museum ini tidak lagi dikelola oleh opera karena bagian dari
Bibliothèque nationale de France.Â
Salam, Si Penjelajah Dunia
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Lihat Travel Story Selengkapnya