Mohon tunggu...
Si Penjelajah Dunia
Si Penjelajah Dunia Mohon Tunggu... Wiraswasta - Regional Manager

Saya alumni Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara, pada tahun 2008 sampai 2012 bekerja di atas kapal pesiar Holland America Line-Dianthus International. Saat ini saya telah selesai memperoleh gelar Magister Humaniora di STF Driyarkara. Selamat menikmati kisah-kisah di berbagai kota yang sempat saya kunjungi.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Sang Hantu Opera di Palais Garnier, Paris

10 Oktober 2016   17:37 Diperbarui: 15 Oktober 2016   09:55 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Saya ini adalah penggemar fanatik opera, musical dan ‘seni aneh’ lainnya tapi sayangnya sampai saat ini impian saya belum terkabulkan untuk menyaksikan opera secara langsung. Selain harga tiketnya mahal, waktunya juga kurang pas. Saya bepergian jarang sekali membawa jas jadi ada kesan malu kalau datang menyaksikan opera menggunakan kaos oblong. Saya juga penggemar fanatik Les Miserables, Phantom of the Opera, Tristan and Isolde, Salome, Dido and Aeneas, Julius Caesar, Xerxes, Don Carlo, dan lain-lain. Selain itu juga saya menggemari contemporary musical theather seperti Wicked, A Tale of Two Cities, Story of My Life, Aladdin, dan lain-lain. Intinya semua yang berbau opera itu luar biasa. Apalagi kalau nadanya makin tinggi dan bikin pita suara hampir putus. Tante Yul dan Om Ijul bilang kesukaannya itu kemahalan. Saking mahalnya tiket opera, endingnya nonton di youtube.

img_0068
img_0068
Bisa Anda bayangkan bagaimana saya begitu terpesona dengan Palais Garnier. Gila! gedung opera bergaya Itali ini keren banget akan tetapi bukan hanya arsitekturnya saja yang memukau tetapi ada banyak sejarah yang tersimpan di dalamnya. Palais Garnier dibangun dari tahun 1861 sampai 1875. Palais Garnier awalnya disebut Salle des Capucines karena lokasinya berada di Boulevard des Capucines. Akan tetapi kemudian dikenal sebagai Palais Garnier sebagai bentuk pengakuan untuk arsiteknya bernama Charles Garnier.

img_6787
img_6787
Satu hal yang paling penting adalah Palais Garnier adalah gedung opera yang sangat tersekenal di dunia dan menjadi simbol dari kota Paris sebagaimana Katedral Notre-Dame, De Louvre atau Basilika Sacré Coeur. Nama Palais Garnier tidak lepas dari kebesaran novel Gaston Leroux yaitu The Phantom of the Opera yang setting adalah Palais Garnier. Novel ini kemudian diadaptasi di dalam film dan Andrew Lloyd Webber mempopulerkannya  dalam musical pada tahun 1986. Selain itu gedung ini dikenal karena dibangun selama kekaisaran kedua di Perancis dan menjadi salah satu gedung termahal dan sebagai peninggalan karya seni yang luar biasa.

img_6834
img_6834
Sayangnya saya tidak dapat masuk ke gedung ini karena sedang tutup dan hanya bisa melihat dan mengagumi keindahannya dari luar. Sebenarnya di dalam Palais Garnierbisa ditemukan Bibliothèque-Musée de l’Opéra de Paris meski museum ini tidak lagi dikelola oleh opera karena bagian dari Bibliothèque nationale de France. 

Salam, Si Penjelajah Dunia

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun