Mohon tunggu...
Maydina Zakiah Siagian
Maydina Zakiah Siagian Mohon Tunggu... -

peminat kreativitas dan pembelajaran...memotret pengalaman dan memvisualisasikan ide

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Seberapa Pedulikah Kita?

30 Juli 2010   06:36 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:27 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Seberapa pedulikah kita dengan negeri ini?

di daerah-daerah hasil alam kita dikeruk

petani/pedagang kecil menjualnya ke pasar-pasar...

bahan baku itu dibeli oleh pihak asing...

setelah itu kembali di impor oleh bangsa kita sendiri..

dalam bentuk kemasan yang telah jadi...

Seberapa pedulikah kita?

Mall-mall high-class kini bertebaran dimana-mana...

barang-barang branded menjadi icon untuk menunjukkan status sosial...

menggunakan barang 'made in luar negeri' lebih keren kesannya dibanding

barang-barang distro, kerajinan tangan, dengan label 'buatan bandung, buatan jogja,lainnya'

Seberapa pedulikah kita?

arsip-arsip dan dokumen lama...yang sudah tidak dipakai...

diloak...menjadi bungkus gorengan, kacang, lainnya...

Padahal sekelompok kolektor dari jepang, belanda, inggris yang pernah singgah di negeri ini

untuk menjajah...lebih mempedulikan arsip dan dokumen itu...

karena mereka peduli sejarah...tapi kita bagaimana?

Seberapa pedulikah kita?...

Naik angkot saja desak-desakkan di dekat pintu... dengan alasan

'susah nanti keluarnya' atau 'yah..terserah gue donk!..gue yang duluan naik!...'

padahal ini di ibukota bung!...yang katanya metropolitan...

Seberapa pedulikah kita?

Orang tua yang sibuk bekerja, sedangkan anak ditinggal dengan baby sitter dan satpam?

Anak diberikan handphone, komputer, laptop, dan fasilitas lainnya...

tapi kurang kasih sayang orang tua...

Seberapa pedulikah kita?

dengan konten negatif di dunia maya yang kini merebak dimana-mana...

menjadikan seorang atau beberapa orang sebagai tertuduh...

tapi tidak memikirkan dampaknya terhadap anak-anak ataupun adik-adik kita..?

Pernahkah kita?

Pernahkah kita bertanya pada anak/adik kita, apa yang sering ia buka dari ponselnya yang terhubung internet?

Pernahkah kita bertanya pada anak/adik kita, games apa yang mereka mainkan di komputer hingga larut malam?apakah sesuai umurnya atau tidak?

Pernahkah kita bertanya situs favorite apa yang mereka sering singgahi?

Tahukah anda?
bahwa Indonesia kini telah menjadi salah satu negara pengekspor gambar telanjang dibawah umur tertinggi di dunia di atas thailand? (sumber: paparan bu Elly Rusman saat inaicta)

Masih pedulikah kita dengan masa depan generasi penerus bangsa?

Jangan menganggap sekolah dapat menjadikan anak anda sukses 100%, bahagia, dan mampu menjadi mereka apa adanya...

Sekolah hanya salah satu sarana untuk mengantarkan mereka menghadapi masa depan...

Hanya salah satu sarana...

Toh pada suatu saat bisa jadi, selembar kertas ijazah tak lagi berarti..

Lihatlah realitasnya...dulu mengenyam pendidikan hingga lulus S1 seperti prestasi tinggi..kini?

Bukan hal yang mustahil, suatu saat dunia lebih membutuhkan lulusan S2 ...

Hingga pada suatu titik..gelar tak lagi berarti...

Sekolah bukan pabrik ..

Nasib masa depan anak/adik-adik bukan pada sekolah..kasih sayang orang tua dan keluarganya yang lebih penting...

Jangan salahkan jika realitanya anak anda lebih dekat dengan baby sitter

Jangan salahkan jika realitanya anak anda dewasa sebelum waktunya...

dan menjadi sosok yang tidak diinginkan karena pengaruh games yang tidak sesuai umurnya...

Jangan pernah memerintahkan mereka untuk berhenti main games...berhenti mengakses internet, dan tidak membolehkan mereka memiliki HP.. tapi bimbing dan jadilah sahabat mereka...

Nah..apakah pertanyaan dari seorang anak SMP di bawah ini salah? justru saya pikir...ini adalah pertanyaan cerdas, jujur, dan polos...Lantas bagaimana anda akan menjawabnya?

"Sekolah itu untuk apa kak? kalau hanya untuk jadi pintar, mencari pekerjaan, buat masa depan lebih baik..kenapa harus sekolah? menuntut ilmu kan nggak harus sekolah...buktinya Thomas Alva Edison, gak sekolah juga bisa sukses.."

Nah para orang tua n kakak2...selama ini anda sekolah untuk apa? dan anda mensekolahkan anak/adik anda untuk apa?

Seberapa pedulikah kita dengan pendidikan mereka?

eh bukan..kebahagiaan dan kasih sayang untuk mereka?

* Kalau dalam islam...ada istilah 'ghozwul fikri' alias perang pemikiran.. sebuah bangsa dirusak bukan melalui perang fisik...tapi yah itu melalui pemikiran, konsumerisme, dan gaya hidup terselubung...

-----------
Gratisan BB aja berebutan

Gratisan Iphone aja berebutan...

gampang kok kalo mau promo n marketing...

tinggal dipancing dikit aja ama gratisan

BINGO!.. ;P
------

Mari..jika anda masih peduli

setidaknya..tulislah sebuah notes...

notes ajakan untuk membuat konten positif di internet...

notes ajakan untuk menjadi sahabat bagi anak/adik anda

notes ajakan untuk membangun negeri ini

notes ajakan untuk berpikir cerdas, kritis, kreatif dalam melihat hal remeh-temeh dalam kehidupan sehari-hari yang kadang terlupakan...

notes di FB, twitter, blogs, atauapapun bentuk social networking...

Lalu tag daku, ataupun orang-orang terdekat kalian..dan berikan kata kunci yang mengandung kata 'kontenpositif'

Gak ada hadiahnya..gak ada rewardnya..cuma ajakan aja...kalo mau dijalankan Alhamdulillah, kalau nggak juga gpp ;)

more at http://maydina.multiply.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun