Mohon tunggu...
panji kusuma
panji kusuma Mohon Tunggu... -

Penyuka buku & film spionase

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Kota Tangerang Sejajar Yogyakarta? Pasti Bisa..!!!

16 Oktober 2014   20:56 Diperbarui: 17 Juni 2015   20:45 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_366884" align="aligncenter" width="560" caption="Salah satu tari khas Kota Tangerang (festivalcisadane.tangerangkota.go.id)"][/caption]

Kota tanpa seni & budaya adalah kota mati. Ungkapan ini sering kita dengar untuk menggambarkan sebuah kota yang miskin kreativitas, dan hampa dari aktivitas berkesenian & berbudaya.

Sebagai masyarakat awam, saya cukup sederhana menilai tentang bagaimana sebuah kota disebut kota seni & budaya. Bagi saya ukurannya adalah sejauh mana kota tersebut concern dengan pelestarian dan pengembangan seni & budaya yang diwujudkan dengan kegiatan semacam festival, pameran seni, dan pertunjukan seni & budaya lainnya, itulah kota yang berbudaya.

Yogyakarta, Solo, dan Bali adalah sedikit dari kota yang denyut nadinya banyak diwarnai aktivitas seni dan budaya. Bahkan hingga level terendah dan yang sifatnya hal terkecil sekalipun, denyut seni & kebudayaan di kota-kota tersebut sangat terasa yang merembet pada karakter masyarakatnya.

Bagaimana dengan kota-kota lainnya? Sejak beberapa tahun terakhir, beberapa kota di Indonesia memang mulai menunjukkan perhatian yang serius dalam membangun seni & budayanya. Mereka menyadari, bahwa banyak dampak positif ketika sebuah kota disibukkan dengan kegiatan seni & budaya. Kunjungan wisatawan, peningkatan ekonomi masyarakat, dan citra daerah yang semakin terangkat adalah sedikit dari dampak positif yang dimaksud.

Begitupula di Kota Tangerang. Jika sebelumnya kota ini gersang dengan aktivitas seni & budaya, kini mulai tampak menggeliat. Berbagai festival, pameran seni, pertunjukan dan kegiatan yang sejenis, terutama di era kepemimpinan Walikota Arief Wismansyah semakin banyak digelar. Selain Festival Cisadane yang sudah lebih dulu hadir, kini adapula Festival Tangerang Bersih, Festival Kota Tangerang Kreatif (Kotak), Festival Al Adzhom yang digelar untuk menyambut Tahun Baru Islam, dan yang terbaru adalah Benteng Art Festival.

Benteng Art Festival yang digelar pertama kali di Kota Tangerang akan berlangsung pada 17-19 Oktober 2014. Pagelaran ini akan menampilkan beragam sajian seni diantaranya wayang kulit, lenong betawi, campur sari, reog ponorogo, gambang kromong, barong bali, barongsai dan liong, debus, dan pameran batik khas Kota Tangerang. Selain itu ada pula kegiatan Indonesia mendongeng bersama Kak Seto, pertunjukan tari kolosal, dan kegiatan seni lainnya.

[caption id="attachment_366889" align="aligncenter" width="403" caption="(sumber: travelmatekamu.com)"]

14134424241294070139
14134424241294070139
[/caption]

Meski baru dalam tahap awal, sebagai warga Kota Tangerang, saya sangat mengapresiasi niat Pemerintah Kota Tangerang dalam melestarikan serta mengembangkan seni dan budaya yang ada. Setidaknya niat baik itu sudah diwujudkan walaupun dengan skala yang masih kecil. Bukan mustahil, jika komitmen ini tetap dipegang oleh Pemerintah Kota Tangerang dan didukung oleh segenap masyarakatnya, Kota Tangerang akan punya trade mark baru khususnya di dunia seni & budaya. Dengan demikian, impian untuk mensejajarkan diri dengan Yogyakarta, Solo, Bali atau daerah lain pun bukan hanya sekadar angan-angan semata. Maju terus Kota Tangerang...!!!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun