Mohon tunggu...
Siola Fadila
Siola Fadila Mohon Tunggu... Dosen - Siola fadila

Siolafadila@gemail.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Penemuan Kebenaran dan Sarana Berfikir Ilmiah

31 Oktober 2019   22:22 Diperbarui: 31 Oktober 2019   22:27 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

1 Kebetulan 

Kebetulan adalah penemuan yang berlangsung tanpa di sengaja dalam sejarah manusia secara kebetulan banyak yang berguna walaupun terjadinya tidak secara ilmiah tidak di sengaja dan tidak di rencanakan. 

2 Cobaralat (Trial atau Eror) 

Penemuan cobaralat penemuan tanpa adanya kepastian berhasil atau tidak berhasil kebenaran yang di cari memang ada aktivitas yang mencari kebenaran namun aktivitas itu mengandung unsur spekulatif atau keuntungan. 

3 Penemuan melalui otoritas dan bawaan atau wibawa 

Pendapatnya sering di terima meski pendapatnya itu tidak di dasari dengan pembuktian ilmiah. 

Penemuan Spekulatif 

Penemuan spekulatif hampir sama dengan cobaralat bedanya adalah menghadapi suatu masalah tapi dia membuat alternatif pemecahan masalah jadi bukan cuman satu yang di fikirkan namun ada beberapa cara. 

Berfikir Rasional Dan Kritis 

Berfikir rasional adalah berfikir secara logika untuk menentukan sebab akibat analisis kesimpulan-kesimpulan dan bahkan juga menggunakan kaidah. Berfikirnya menurut logika. 

Berfikir Kritis lebih kepada strategi tertentu yang tepat untuk menguji keandalan gagasan pemecahan masalah atau mengatasi masalah yang kekurangan 

Berfikir kritis ini seseorang dapat lebih menguji pemikiran yang cocok tidak untuk masalah tersebut 

Sarana Berfikir Ilmiah 

Berfikir yang logis dan Empiris Logis adalah masuk akal dan Empiris adalah berfikir secara mendalam berdasarkan pertanggung jawabkan dan menggunakan akal budi untuk mempertimbangkan memutuskan juga mengembangkan. 

Bahasa yang artinya adalah alat komunikasi verbal yang di pakai dalam seluruh proses berfikir ilmiah. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun