Mohon tunggu...
Yoga saepul haq
Yoga saepul haq Mohon Tunggu... Pelajar -

Perawat yang gemar motret

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Hati–hati dengan Vending Machine!

27 November 2015   06:20 Diperbarui: 27 November 2015   07:23 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hati hati dengan mesin penjual otomatis di jepang. jika anda berkunjung kejepang kenalin dulu setiap pungsi mesin-mesin yang tersebar dipinggiran jalan atau di dekat apato anda. Jangan sampai anda salah menggunakannya atau bahkan malah gagal paham bukan hanya mesin tersebut menelan uang anda tapi andapun mungkin ketawa ketiwi sendiri karna lucu atau malah malu sendiri.

Di Jepang sendiri Vending Machine sangat banyak tersebar di setiap sudut-sudut kota, bahkan disudut komplek, mulai dari mesin penyedia minuman, jajanan, penjual eskrim bahkan penggiling beras dan tiket nonton. Vending machine sudah hal yang biasa dan sangat membantu bagi orang-orang di beberapa kondisi, seperti kalau ada orang yang kehausan misalnya, mereka bisa langsung beli minuman tanpa harus mencari mart atau sejenisnya yang dapat memakan waktu lama.

Sempat saya berpikir, kalau ditempat kelahiran saya banyak Vending Machine seperti disini. Mungkin pedagang asongan berubah profesi menjadi penunggu mesin.

Terus saya membayangkan kembali, di tempat saya lahir, bangku taman, lampu taman dan tempat sampah yang di siapkan oleh pemerintahpun banyak yang rusak atau hilang. Bayangkan jika vending machine berada dibeberapa sudut jalan di tempat kelahiran saya, dipastikan esok harinya rusak atau hilang. Berbeda jauh dengan disini (Jepang) yang adem ayem saja, tidak ada orang se iseng itu. Semua pasilitas umum bisa terjaga dengan aman, bahkan teman saya hilang dompetpun bisa kembali dengan utuh. Seperti layaknya hal membuang sampah sembarangan, merusak atau mencuri di Jepang di pandang sama halnya seperti telah melakukan kejahatan besar.

Namun kali ini saya akan menceritakan pengalaman saya tentang bagaimana saya dan teman saya gagal paham terhadap 自動販売機 atau biasa dikenal Vending Machine ini, entah saya yang “Ndeso” atau mesinnya yang terlalu canggih buat saya. Tapi yang jelas ini adalah pengalaman yang jangan sampai terulang.

Hari pertama saya menginjakan kaki di Utsunomiya, adalah melakukan kegiatan kebanyakan anak muda alay jaman sekarang. Yaitu sekedar berfoto dan selfie, pada saat itu memang pemandangan bukanlah nomor satu. Trotoar jalan biasapun menjadi background yang indah (yang penting terlihat di jepang), mulai dari apato, trotoar, dan Vending Machaine menjadi latar yang sugoiii. Pada saat saya melihat Vending Machine penyedia minuman memang saya langsung ngeuh kalau itu mesin penjual minuman. Namun saya belum menyiapkan uang Yen, uang masih dalam pecahan rupiah dan dolar. Terlintas dikepala saya ingin menukarkan uang ke Money Charger, sayapun melihat adaseorang ibu-ibu yang memasukan uang ke suatu mesin dan keluar uang recehan dari bawah. Saya pikir itu adalah mesin penukar uang, saya hampiri dan mencari tahu bagaimana cara menggunakannya. Tidak lama dari itu datang ibu-ibu dan melihat saya dan teman saya yang kebingungan maka kamipun bertanya menggunakan bahasa Inggris kepada Ibu tersebut, “This is Money Charger?” tanyaku, Ibu tersebut menjawab “No..No..No.. Money Charger Janaiyo” Dijawab menggunakan Bahasa Inggris Campur Jepang.

Lalu dia menjelaskan panjang lebar menggunakan bahasa Jepang, dan kamipun sedikit mengerti. Dan ternyata mesin yang kami tongkrongin adalah mesin untuk bayar parkir mobil. Kamipun ketawa – ketiwi dijalan, padahal mesin tersebut memang terletak didepan area parkir ya. Memang ada-ada saja (Korban Filem Doraemon).

Begitupun dengan teman saya yang mengira ada mesin penjual beras yang murah yang ternyata adalah mesin untuk menggiling gabah menjadi beras, sayangnya uang sudah terlanjur dimasukan dan ditelan oleh mesin tersebut.

Maka dari itu untuk yang benar-benar pertama keJepang, apalagi berasal dari tempat terpencil seperti saya, kenali hal-hal dijepang lebih details. Dan berhati-hatilah bukan berarti negeri seaman Jepang Ini tidak ada oknum dan kejahatan.! Dan siapkan dasar bahasa Jepang yang memadai.

 

 

 

Salam Sehat, Yoga Saepul Haq dari Utsunomiya

 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun