WAR TAKJIL: antara berburu makanan dan toleransi umat beragama
Di bulan puasa Ramadhan kali ini, kata war takjil sering bersliweran di berbagai sosial media ,War Takjil, adalah kosa kata kekinian yang populer dan viral di berbagai media sosial sepanjang bulan Ramadhan tahun ini
 Istilah ini gabungan dari 2 bahasa yakni War artinya perang (bahasa Inggris) dan takjil yang dalam bahasa Indonesia adalah makanan dan minuman untuk berbuka puasa.
War Takjil yakni kegiatan berburu makanan dan minuman untuk berbuka puasa.
   War takjil biasa nya di mulai pada pada sore hari hingga menjelang waktu berbuka puasa ,banyak masyakat yang antusias dengan kegiatan war takjil ini tidak hanya masyarakat muslim yang melakukan ibadah puasa melainkan juga dengan masyarakat non muslim
  Fenomena war takjil ini muncul karena banyak orang dari agama lain mengaku tertarik dan ikut berburu takjil di bulan Ramadhan. Momen ini dinilai muncul sebagai bentuk toleransi antar-umat beragama.
Oca (23) seorang mahasiswi beragama Katolik, mengaku suka dengan menu-menu takjil yang berseliweran selama Ramadhan. Apalagi, menurut dia, menu-menu takjil biasanya hanya ada di bulan Ramadhan.
"Ngerasa makanannya enak. Biasanya, kan, kalau jualan takjil itu di hari biasa enggak jualan, tapi karena Ramadhan jadi jualan,selain itu juga makanan dan minum nya murah -murah ini membantu untuk anak kost untuk perbaikan gizi ," ungkap Oca
 Beragam menu takjil yang di jual di bulan ramadhan, mulai dari minuman segar hingga gorengan yang menggugah selera. Semuanya juga bikin mereka kepincut
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H