Salam sejahtera Orang ini genius. Jika bank membuat pinjaman besar, ia membuat pinjaman kecil. Jika bank butuh formulir dan surat perjanjian, pinjamannya untuk kaum buta huruf. Apapun yang dilakukan bank, ia melakukan kebalikannya (S D Harris, Director Microcredit Summit Campaign) Beri tepuk tangan untuk kawan kita, teladan perjuangan melawan kemiskinan (Hugo Chavez, Presiden Venezuela) Dua kutipan ditujukan kepada Muhammad Yunus, pendiri Grameen Bank dan peraih Nobel Perdamaian 2006, kutipan diatas di buku Banker to the Poor : Microlending and the Battle against World Poverty dan Creating World without Poverty. Note ini berisi ringkasan dari dua buku tersebut, saya menyarankan anda membelinya
# Prof Yunus lahir di Chittagong pada 1940 sebagai anak ke-3 dari 14 bersaudara. Mengalami pemisahan Pakistan dari India dan aktif memperjuangkan kemerdekaan Bangladesh dari Pakistan. Dia menerima beasiswa Fulbright di Vanderbilt University, kemudian mengajar di Chittagong University sebagai dekan # ‘Ya Tuhan Ya Tuhan. Seluruh derita semua keluarga itu hanya karena tidak ada uang 856 Taka (27 USD)’ itu kata2 yang diucapkan Yunus saat dia menebus utang 42 warga di Jobra. # Yunus tidak bisa tidur malamnya, dia mengajar teori2
ekonomi dan angka2 miliaran dollar di kelasnya, tapi dia menjumpai perempuan di Jobra (desa terdekat tempatnya mengajar) bernama Sufiya yang hanya hidup dengan 50 poysha (2 sen USD) per hari # Esoknya, dia bergegas ke Janata Bank cabang tempat kampus dia mengajar untuk meminjam dana. Akan tetapi manajer bank tersebut membuat dia kesal karena tidak bersedia mengeluarkan kredit dengan alasan peminjam di Jobra buta huruf. # Jengkel dengan birokrasi bank tersebut akhirnya dia memaksa untuk bertemu manajer regional. Setelah bertemu kemudian dia menjaminkan dirinya sendiri untuk pinjaman 10.000 Taka (USD 300), itupun butuh 6 bulan birokrasi surat-menyurat untuk menyetujui pinjaman. # Januari 1977 Yunus memulai proyek percontohan Grameen Bank di Jobra. Pemberian pinjaman bukan melalui individu tapi kelompok dan diberi ujian. Pada saat salah seorang perempuan menerima pinjaman inilah kesan yang didapat Yunus : ‘Ketika akhirnya ia menerima uang itu, tubuhnya gemetaran. Air mata berurai di wajahnya. Dia tidak pernah melihat uang sebanyak itu sepanjang hidupnya. Dia tidak pernah membayangkannya ada dalam genggamannya. Dia menggenggam uang itu selembut ia menggenggam seekor kelinci. Dia tidak bisa tidur malamnya.’ # Sejak saat itu Yunus dibantu anak didiknya mengucurkan pinjaman bahkan sampai kepada pengemis (bebas bunga). Setelah berhasil, kemudian dia mengembangkan konsepnya ke Malaysia, Filipina bahkan sampai ke Eropa dan AS (awal di Arkansas saat Bill Clinton menjadi Gubernur) # Yunus berhasil menjungkirbalikan anggapan negara2 maju bahwa negara miskin tidak bisa menolong dirinya sendiri, tanpa melalui bantuan asing, Yunus berhasil menggerakkan ekonomi riil Bangladesh. Dengan intervensi belasan sen US dollar dia mampu mengalahkan intervensi miliaran US dollar lembaga donor Internasional. # Yunus juga ‘mempermalukan’ institusi perbankan. Tingkat pengembalian kepada Grameen Bank mencapai 98 persen. Bukankah sebuah paradoks kalau bank lebih percaya peminjam kakap yang cenderung ‘ngemplang’ dibanding percaya pada perempuan miskin yang taat mengembalikan pinjaman? # ‘Mereka sangat punya alasan untuk membayar anda kembali, yakni untuk mendapatkan pinjaman lagi dan melanjutkan hidup esok harinya! Itulah jaminan terbaik yang bisa anda dapatkan : nyawa mereka!’ kata Yunus saat mendebat manajer Janata Bank yang tidak mau memberi pinjaman ke kaum miskin karena resikonya sangat tinggi. # Yunus juga membongkar kepalsuan religius yang bercampur adat terhadap penolakan sistem perbankan Grameen Bank yang menyalurkan kepada perempuan. Yunus seorang Muslim yang taat beribadah dan menghargai sopan santun. Dia mempunya perhatian penuh terhadap orang miskin terutama perempuan Bangladesh yang sangat menderita. Yunus melihat perempuan miskin di Bangladesh memiliki kedudukan sosial paling rawan. Jika ada anggota keluarga kelaparan, hukum tak tertulis mengatakan ibulah yang pertama yang mengalaminya # Yunus berhasil mereformasi birokrasi yang berbelit-belit. Dia berhasil membuat UU Grameen Bank, konsep dan struktur kepemilikan yang berbeda dengan bank konvensional dimana para nasabah yang tak beralas kaki dan buta huruf menjadi pemegang saham dan komisaris Grameen Bank dengan kepemilikan saham 93 persen. # Yunus punya mimpi bahwa kemiskinan tidak ada lagi di dunia ini, kemiskinan adalah penyangkalan hak asasi manusia. Dia yakin suatu saat kemiskinan hanya dijumpai di museum kemiskinan di tiap negara. ‘Saya percaya sepenuh hati bahwa kita bisa mencipakan dunia bebas kemiskinan. Mari kita bergandeng tangan untuk memberi setiap manusia kesempatan yang adil untuk melepaskan energi dan kreativitas mereka.’ (Pidato Yunus saat menerima Nobel) Salam hangat JRS
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Lihat Money Selengkapnya