Ini bukan hanya sekedar masalah nasionalisme saja. Saya memutuskan hal itu karena saya tidak ingin anak saya lebih mengerti bahasa asing dibandingkan bahasa lainnya. Saya ingin mereka bisa menikmati buku sastra seperti saya menikmatinya. Bukannya malah kebingungan dengan kata-kata yang digunakan di sana.
Oh ya, baiklah.
Sebagian besar ini juga karena nasionalisme.
Salam kaos kaki, pahmud dan mahmud!
Referensi: 1. Tentang Bahasa sebagai Alat Berpikir 2. Tentang Pertumbuhan dan Perkembangan Balita 3. Tentang Bilingual Tidak Efektif 4. Tentang Peran Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia dalam Sistem Bilingual 5. Tentang Mengajarkan Bahasa Inggris Sejak Balita 6. Tentang Bahasa Sebagai Alat Komunikasi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H