Mohon tunggu...
Sinung AdiNugroho
Sinung AdiNugroho Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Suka makan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengulik Lebih dalam Media Promosi Kesehatan di Sekitar Institusi Pendidikan

23 Maret 2023   20:15 Diperbarui: 23 Maret 2023   20:22 492
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Salah satu cara termudah untuk meningkatkan derajat kesehatan seseorang adalah dengan mencuci tangan. Mengapa bisa dibilang termudah? Karena hanya dengan menuangkan sabun ke tangan lalu menggosokannya dengan durasi 40-60 detik, kita telah terbebas dari berbagai kuman, virus dan bakteri penyebab penyakit. Terlebih lagi di jaman sekarang tengah eksis penggunaan handsanitizer yang dinilai lebih praktis dalam penggunaannya. Hal ini membuat peningkatan derajat kesehatan akan lebih mudah lagi untuk diaplikasikan.

Walaupun cuci tangan adalah hal yang mudah untuk dilakukan, akan tetapi masih banyak orang yang mencuci tangan tidak dengan cara yang benar sehingga cuci tangan yang dilakukan hasilnya kurang efektif. Hal ini juga dibuktikan oleh data RISKESDAS tahun 2018 yaitu sebesar 50,2% masyarakat belum menerapkan perilaku mencuci tangan dengan benar. Disinilah promosi kesehatan tentang cara mencuci tangan yang benar diperlukan.

Sebelumnya, apa itu promosi kesehatan? Menurut WHO, promosi kesehatan adalah proses yang memungkinkan orang untuk meningkatkan kemampuan untuk mengontrol faktor-faktor penentu kesehatan dan meningkatkan kesehatan mereka. Salah satu cara agar promosi kesehatan bisa tersalurkan baik kepada masyarakat adalah dengan menyampaikannya melalui media. Media yang seringkali kita jumpai untuk menyampaikan promosi kesehatan ialah media cetak, mulai dari poster, flyer, banner, booklet dan masih banyak lagi.

Pada kesempatan kali ini, kami melakukan observasi di salah satu institusi pendidikan yang ada di Kota Malang, tepatnya di Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya. Kami menemukan adanya media promosi kesehatan yang berupa poster yang menarik dan informatif karena secara lengkap memuat informasi tentang cara mencuci tangan dengan langkah-langkah yang benar dan tepat baik itu menggunakan sabun dan air mengalir ataupun menggunakan handsanitizer. 

Poster dengan ukuran 46 cm x 30,5 cm tersebut terletak hampir di setiap lantai kamar mandinya dan ditempel sejajar lurus diatas wastafel, akan tetapi ada juga yang di kamar mandi wanita ditempel di dinding sebelah kanan wastafel. Poster tersebut juga menampilkan gambar gerakan tangan dari setiap langkah yang dijabarkan supaya dapat dipraktekan dengan detail ketika hendak mencuci tangan. Pemilihan warna disini menggunakan iarna biru tua sebagai latar poster serta warna putih dan kuning untuk tulisannya.

Dok.pribadi
Dok.pribadi

Dok.pribadi
Dok.pribadi

Dalam media promosi kesehatan prosedur cuci tangan tersebut memiliki kelebihan, seperti pemilihan warna poster yang kontras memudahkan pembaca dalam membaca poster ini. Kemudian isi dari media tersebut atau langkah-langkah cuci tangan yang tertera pun adalah rekomendasi cara pencucian tangan dari WHO, yang pastinya sudah sesuai standar pencucian tangan yang baik dan benar, seperti yang sudah tertera di dalam poster. Selain itu, pemilihan ilustrasi mengenai cuci tangan yang tertera di media promosi kesehatan tersebut juga sudah jelas, membuat pembaca tertarik untuk membaca dan mudah untuk mengikuti langkah-langkahnya.

Namun dibalik semua kelebihan yang ada di dalam media promosi kesehatan tersebut media ini juga memiliki kekurangan seperti, pemilihan font yang terlalu kecil dan menumpuk sehingga sulit untuk dibaca dari jarak jauh, kita harus memperpendek jarak atau mendekatkan diri ke media promosi kesehatan tersebut agar bisa membaca tulisannya. Kemudian untuk susunan urutan langkah cuci tangan yang ada di poster itu masih terbilang berantakan atau tidak tersusun dengan rapi, membuat pembaca sulit untuk memahami step by step dari langkah cuci tangan yang baik dan benar.

Penempatan elemen-elemen gambarnya pun masih ada yang rancu membuat pembaca bingung untuk membedakan langkah mencuci tangan dengan sabun dan dengan handrub. Penempatan poster pun beberapa ada yang terletak di dinding sebelah kanan wastafel, khususnya pada kamar mandi wanita. Hal ini membuat poster susah untuk terbaca dari sisi wastafel yang lainnya. Dan dalam segi penyebarannya media promosi ini juga tidak tersebar merata di setiap toilet, ada beberapa toilet di Gedung FK UB yang tidak dipasang media promosi kesehatan ini.

Pada umumnya media promosi kesehatan terdapat di berbagai tempat termasuk institusi pendidikan, dengan tujuan untuk menyampaikan informasi dan edukasi kepada para pembaca. Dari observasi yang kami lakukan, media promosi kesehatan berupa poster langkah mencuci tangan yang ada di Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya memiliki beberapa kelebihan yang dapat ditemui. 

Namun dibalik kelebihannya, media tersebut juga terdapat kekurangan yang perlu diperbaiki. Jadi, agar penyampaian pesan dan informasinya lebih mudah diterima oleh para pembaca, media promosi kesehatan terkait langkah cuci tangan itu masih memerlukan beberapa perbaikan terkait penempatan poster yang seharusnya ada di setiap lantai di FK UB, serta desain dalam media promosi kesehatan tersebut.

Referensi :

http://repository.bkpk.kemkes.go.id/3514/1/Laporan%20Riskesdas%202018%20Nasional.pdf

https://repository.unair.ac.id/87974/2/Buku%20Promosi%20Kesehatan.pdf

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun