Mohon tunggu...
Sintya Fatima
Sintya Fatima Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Negeri Surabaya

saya adalah mahasiswi aktif jurusan Bimbinngan dan Konseling di Universitas Negeri Surabaya

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mendatangi BK?

9 Desember 2022   00:08 Diperbarui: 9 Desember 2022   00:15 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selama ini masih banyak siswa yang tidak mau datang ke guru bk ketika mengalami masalah, ada banyak  guru bk yang sangat jauh dengan siswanya, jangankan siswa mendatangi guru bk siswa malah cenderung menghindari guru bk walaupun hanya sekedar berpapasan. Mengapa hal ini bisa terjadi? Hal ini terjadi karena kurangnya sosialisasi yang dilakukan oleh guru bk kepada siswanya hingga stigma buruk yang ada sedari dulu masih melekat. Stigma buruk tersebut diantaranya “guru bk sama dengan polisis sekolah”, “guru bk itu killer”, “kalau dari ruangan bk pasti anak nakal” dan masih banyak lagi. Padahal seharusnya guru bk bisa menjadi sahabat siswa, tempat siswa bercerita akan hal yang ia alami terkait sekolahnya atau apapun yang dapat menggangu pembeljarannya di sekolah. Jadi jika memang ada masalah atau apapun yang berkaitan dengan pembelajaran dan sekolah, siswa bisa mendatangi dan menceritakannya ke bk. Masih tidak yakin untuk mendatangi guru bk?

Oke mari kita mulai dengan mengenal lebih dekat siapa itu guru bk yang sebenarnya. Guru BK atau guru bimbingan dan konseling adalah seorang guru atau konselor sekolah yang bertugas untuk memberikan layanan bimbingan dan konseling. Bimbingan adalah suatu proses pemeberian bantuan berupa pengarahan agar siswa mampu beradapatasi dengan lingkungan serta mengembangkan diri secara optimal, bimbingan sendiri leibih bersifat development dan preventif. Sedangkan konseling adalah proses pemberian bantuan oleh konselor pada konseli untuk membantu dalam memecahkan masalah, jadi konseling lebih bersifat kuratif. 

Ketika seorang siswa mengalami kebingungan tentang masa depannya dia tidak tahu apa yang hendaknya dilakukan, tidak mengetahui bakat dan minatnya, bisa dibicarakan dengan guru bk, karena apa? Karena guru bk akan membantu siswa tersebut untuk menemunkan bakat dan minatnya dengan melaui tes bakat minat misalnya. Dari hasil tes tersebut guru bk dapat meberikan arahan dan gambaran sehingga siswa tersebut dapat memepertimbngakan serta mengambil keputusan akan masa depannya sendiri, selain itu dengan mengetahui bakat dan minat siswa dapat secara maksimal mengembangkannya sehingga lebih berguna dalam pembelajran serta bekalnya di masa depan. Kemudian ketika memiliki masalah bisa diceritakan dengan guru bk sehingga siswa bisa mendapatkan arahan hingga dapat menyelesaikan masalahnya sendiri. atau ketika  kalian tidak memiliki teman untuk bercerita, atau hanya ingin ada yang mendengar cerita akan maslah yang sedang kalian hadapi dapat diceritakan ke guru bk.  Beberpa contoh masalah yang mungkin terjadi seperti: terjadinya perundungan, ada teman kalian yang menyendiri dan tidak mau bergaul, mengalami masalah keluarga yang mengakibatkan terganggunya prestasi belajar, memiliki kesulitan untuk fokus saat pembelajaran, bingung untuk memilih instansi untuk melajutkan studi dan lain sebagainya.

Dalam pemecahan masalah atau proses konseling guru bk hendaknya membuat siswa  merasa nyaman sehingga akan lebih leluasa saat bercerita. terdapat beberapa gambaran akan konselor yang diharapakan yang harusnya dimiliki, diantaranya:

1. bersifat luwes, mudah akrab, objektif, dapat mengendalikan diri,menghargai orang lain, sabar, jujur dan dapat dipercaya.

2. kepedulian dalam menangani kasus dan membantu memecahkan masalah.

3. dapat menjaga kerhasian

4. memiliki semngat dalam meningkatakan penegtahuan serta keterampian sesuai profesi.

Selain itu guru bk juga hendaknya memiliki karakteristik atau sifat-sifat yang mendungkung. Seperti yang dijelakasn dalam penelitian oleh Mochammad Hatip (1989) tentang  profil konselor menyatakan terdapat 19 karakteristik yang diharapkan dimiliki konselor.

1. kepribadian konselor

2. kemampuan intelektual

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun