Mohon tunggu...
sinsin sintya
sinsin sintya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Menggambar

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pentingnya Meminta Izin Sebelum Memakai Barang Orang Lain

10 Januari 2024   15:47 Diperbarui: 11 Januari 2024   21:28 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dalam Islam dosa manusia itu terbagi 2, yaitu dosa makhluk terhadap tuhannya dan dosa makhluk terhadap makhluk lain. Dosa makhluk terhadap tuhannya bisa di perbaiki dengan taubat yang sungguh-sungguh. Sementara dosa terhadap sesama makhluk termasuk pada dosa yang sulit diampuni karena memiliki syarat tertentu agar dimaafkan. Contohnya ketika kita berdosa pada tuhan dengan tidak mengerjakan solat fardu maka jika suatu saat kita bertaubat dengan bersungguh-sungguh kepada alloh, dosa kita akan di hapuskan. Tetapi ketika kita berdosa pada sesama makhluk contohnya kita meminjam barang teman tanpa izin dan ternyata teman kita tidak ridho barang tersebut kita pinjam, maka selain bertaubat kita juga harus meminta ridgo dari teman kita tersebut agar dosa kita bisa dihapuskan oleh alloh. Ustadz pimpinan ponpes alfaqih2 pernah membagikan pengetahuannya kepada saya, Diantara materi dalam kitab Tanbihul Mughtarin :
وقد كان وهب بن منبه رحمه الله تعالى يقول: تاب شاب من بني إسرائيل عن جميع المعاصي، ثم صار يتعبد، فعبد الله سبعين سنة، لا يفطر، ولا ينام، ولا يستظل بظل، ولا يأكل سمينا، فلما مات رآه بعض إخوانه في المنام، فقال له: ماذا فعل الله بك؟ قال: حاسبني، ثم غفر لي كل ذنب إلا عودا خللت به أسناني بغير إذن صاحبه، فأنا محبوس عن الجنة بسببه إلى وقتي هذا.
Imām Wahb bin Munabbih rahimahuLlāh Ta'ālā bercerita:
Seorang pemuda Bani Israīl bertaubat dari semua kemaksiatan yang pernah ia lakukan. Ia pun menjadi orang yang rajin beribadah. Ia beribadah kepada Allāh Ta'ālā selama 70 tahun; tak pernah berhenti berpuasa, tidak tidur, tidak bernaung di satu naungan-pun, tidak memakan makanan yang mengandung minyak.
Ketika ia wafat, salah seorang saudaranya bermimpi bertemu dengannya.
Saudaranya bertanya kepadanya:
"Apa yang Allāh lakukan kepadamu?"
Ia menjawab:
"Allāh menghisabku, kemudian Dia mengampuni segala dosaku, kecuali satu dosa berupa sepotong kayu yang pernah aku gunakan untuk tusuk gigi tanpa seizin pemiliknya. Maka aku pun tertahan masuk surga sampai sekarang ini karena (kesalahan) sepotong kayu itu".
  [ Tanbīh-ul Mughtārīn ]
Sekian ilmu yang bisa saya sampaikan, artikel ini ditulis oleh sinsin sintya dengan dibantu teman saya sebagai penulis kolaborasi : Haekhal Ahmad, Muhammad Ferdiansyah dan Regina Clarissa. semoga ilmu ini bermanfaat bagi saya maupun bagi kalian para pembaca.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun