Mohon tunggu...
Sintia Dewi Murti
Sintia Dewi Murti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Program Studi Jurnalistik Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Memahami Tujuan dan Teknik Dakwah

28 Juni 2024   18:50 Diperbarui: 28 Juni 2024   19:22 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh Syamsul Yakin dan Sintia Dewi Murti

Dosen dan Mahasiswa Jurnalistik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Tujuan dakwah, seperti yang terdapat dalam ayat Al-Qur'an QS. Ali Imran (3): 104, adalah untuk memiliki kelompok yang menyeru kepada kebaikan, mendorong pada yang benar, dan menentang yang salah; mereka adalah orang-orang yang beruntung. Ayat lainnya, QS. Ali Imran (3): 110, menyatakan bahwa umat Islam adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia karena mereka menyuruh pada yang baik, mencegah dari yang jahat, dan beriman kepada Allah. Jika Ahli Kitab beriman, itu akan lebih baik bagi mereka, tetapi sebagian besar dari mereka adalah orang-orang fasik.

Nabi juga mengajarkan teknik untuk mencapai tujuan dakwah, seperti yang tercatat dalam hadits yang dikeluarkan oleh Muslim, bahwa jika seseorang melihat kemungkaran, ia harus mengubahnya dengan tangannya. Jika tidak mampu, dengan lisannya, dan jika masih tidak mampu, setidaknya dengan hatinya, yang menunjukkan selemah-lemahnya iman.

Dalam konteks retorika, pesan dakwah memiliki tiga tujuan utama: informatif, persuasif, dan rekreatif. Namun, ada tambahan dua tujuan lainnya: edukatif dan advokatif. Kelima tujuan ini mencerminkan pendekatan yang komprehensif terhadap dakwah, baik dalam penyampaian pesan maupun dalam upaya mempengaruhi pendengar.

Dari segi penyampaian pesan, dakwah bisa dilakukan melalui dua gaya: monologika, yang merupakan bicara searah seperti dalam pidato atau khutbah, dan dialogika, yang melibatkan interaksi dua arah. Nabi sering menggunakan pendekatan dialogis dalam berdakwah, seperti yang tercatat dalam berbagai riwayat, misalnya dalam peristiwa ketika Nabi berdialog dengan orang-orang dari berbagai latar belakang untuk menyampaikan pesan Islam.

Dari sisi pedagogik, dakwah dapat dicapai melalui empat tujuan retorika: korektif untuk memperbaiki, instruktif untuk mengajar, sugestif untuk menginspirasi, dan defensif untuk membela keyakinan. Keempat tujuan ini memberikan kerangka kerja yang berguna dalam upaya mencapai tujuan dakwah, yaitu amar makruf dan nahi mungkar.

Secara keseluruhan, tujuan retorika dakwah mencakup aspek isi pesan, cara penyampaian, dan pendekatan pedagogik. Semua aspek ini berkontribusi dalam mencapai tujuan dakwah yang utama, yaitu mempromosikan kebaikan dan mencegah kemungkaran dalam masyarakat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun