Mohon tunggu...
Sintia Anggela
Sintia Anggela Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Semester 4-Universitas Palangka Raya

Saya adalah seorang yang senang belajar hal baru, salah satunya hal baru yang ingin saya mulai yaitu ingin menulis di media..

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengaruh Utang Luar Negeri terhadap Perekonomian Indonesia

17 Mei 2023   11:51 Diperbarui: 17 Mei 2023   11:54 248
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh Meta Melinda Aldis dan Sintia Anggela

Negara berkembang seperti Indonesia tidak dapat dipisahkan dari utang luar negeri. Hutang ini mencakup selisih tabungan (kekurangan tabungan). Ini adalah situasi di mana tabungan lebih kecil dari nilai investasi. Secara teori, utang luar negeri bisa digunakan menutupi kekurangan dana pembangunan dalam negeri yang diharapkan dapat diatasi dengan hati-hati dalam produksi dan dikendalikan dapat digunakan untuk konstruksi proyek pembangunan yang pendapatannya digunakan untuk membayar utang dan bunga. (Juliadi 2017).

Adanya utang luar negeri berdampak pada negara Indonesia. Efek ini dapat dilihat dalam dua cara aspek, positif dan negatif. Dampak positif terhadap utang luar negeri, pertumbuhan ekonomi dan pertumbuhan tabungan rumah tangga. Jangka pendek, utang luar negeri yang sangat tinggi mendukung upaya pemerintah Indonesia untuk menutupi negara defisit anggaran pendapatan pemerintah dan pengeluaran pembiayaan investasi pembangunan yang teratur dan signifikan.

Mengenai dampak negatif utang luar negeri yaitu terjadinya krisis ekonomi yang meluas dan lebih dalam. Pemerintah hanya membuat pembayaran utang ini menjadi beban sebagian APBN digunakan untuk pembangunan. Pembayaran bunga yang lebih tinggi perekonomian Indonesia, karena utang luar negeri Indonesia akan selalu meningkat tahun demi tahun. Selain itu, utang luar negeri dapat timbul dalam jangka panjang. Berbagai permasalahan ekonomi negara Indonesia, salah satunya mungkin hal ini niscaya akan menyebabkan dan niscaya akan menyebabkan jatuhnya nilai tukar rupiah (inflasi). Ketergantungan donasi penerima manfaat internal (luar negeri). 

Hubungan antara utang luar negeri dan ekonomi dapat memiliki implikasi yang signifikan, tergantung pada bagaimana utang tersebut dikelola dan digunakan. Berikut adalah beberapa aspek hubungan antara utang luar negeri dan ekonomi:

 1. Pembiayaan pembangunan: Utang luar negeri dapat menjadi sumber pembiayaan yang penting untuk membiayai proyek-proyek pembangunan yang diperlukan seperti infrastruktur, industri, pendidikan dan perawatan kesehatan. Utang luar negeri memungkinkan negara memperoleh modal yang tidak tersedia di dalam negeri, mempercepat pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

2. Insentif keuangan: Utang luar negeri dapat memberikan stimulus ekonomi jangka pendek. Ketika suatu negara mengalami masalah keuangan, pemerintah dapat menggunakan utang luar negeri untuk meningkatkan pengeluaran, sehingga mendorong pertumbuhan ekonomi. Utang ini dapat digunakan untuk membiayai program-program stimulus seperti pembangunan infrastruktur, subsidi atau stimulasi kepada dunia usaha.

3. Investasi dan Pertumbuhan: Utang luar negeri juga dapat digunakan untuk menarik investasi asing langsung. Dalam beberapa kasus, investor asing lebih tertarik berinvestasi di negara yang memiliki akses modal melalui utang luar negeri. Utang ini dapat digunakan untuk membiayai proyek-proyek yang menarik bagi investor asing, yang pada gilirannya dapat mendorong pertumbuhan ekonomi, menciptakan lapangan kerja, dan memungkinkan transfer teknologi.

4. Risiko keuangan: Peningkatan utang luar negeri juga menghadirkan risiko keuangan yang harus dikelola dengan baik. Fluktuasi nilai tukar dan suku bunga dapat memengaruhi beban utang suatu negara dan kemampuan membayar utangnya. Jika utang luar negeri yang berlebihan tidak dikelola dengan hati-hati, hal itu dapat memicu krisis keuangan dan menggoyahkan perekonomian.

5. Pertumbuhan utang: Jika utang luar negeri terus meningkat tanpa pertumbuhan ekonomi yang memadai, negara dapat jatuh ke dalam pusaran utang yang membebani anggaran nasional. Tingkat suku bunga yang tinggi dan kewajiban pembayaran utang dapat mengakibatkan lebih sedikit sumber daya yang tersedia untuk bidang utama lainnya seperti pendidikan, perawatan kesehatan, dan pengentasan kemiskinan.

Rasio utang luar negeri terhadap produk domestik bruto (PDB) dapat mempengaruhi perekonomian suatu negara. PDB adalah ukuran nilai semua barang dan jasa yang diproduksi di dalam batas negara dalam periode waktu tertentu. Berikut adalah beberapa cara untuk melihat hubungan antara utang luar negeri dan PDB:

1. Pertumbuhan PDB: Utang luar negeri dapat menjadi sumber pembiayaan yang penting untuk membiayai proyek-proyek pembangunan yang diperlukan untuk meningkatkan PDB. Misalnya, perluasan infrastruktur yang dibiayai oleh utang luar negeri dapat meningkatkan produktivitas dan membuka peluang baru bagi pertumbuhan ekonomi.

2. Dampak negatif terhadap PDB: Ketika utang luar digunakan untuk membiayai konsumsi atau untuk menghindari masalah keuangan, hal itu dapat membebani anggaran pemerintah dan menghambat pertumbuhan PDB. Tingkat utang yang tinggi dapat membatasi kemampuan pemerintah untuk mengalokasikan sumber daya untuk mengembangkan industri yang lebih produktif.

3. Pengaruh nilai tukar: Fluktuasi nilai tukar juga dapat mempengaruhi PDB. Ketika nilai tukar mata uang lokal melemah terhadap mata uang asing, beban utang luar negeri dalam mata uang lokal meningkat. Hal ini dapat menyebabkan percepatan inflasi dan melemahnya daya beli masyarakat, yang akan berdampak negatif terhadap pertumbuhan PDB.

4. Pengaruh suku bunga: Utang luar negeri biasanya menarik bunga yang harus dibayar secara teratur. Ketika suku bunga naik, beban utang meningkat dan dapat membebani pertumbuhan PDB. Kenaikan suku bunga juga dapat mempengaruhi aliran investasi ke dalam negeri, mempengaruhi pertumbuhan ekonomi dan PDB.

Dalam mengelola rasio utang luar negeri terhadap PDB, penting untuk menerapkan kebijakan fiskal yang hati-hati dalam penggunaan utang, menjaga disiplin fiskal, dan mengembangkan strategi diversifikasi keuangan untuk mengurangi risiko. Pengelolaan utang yang baik harus mempertimbangkan kemampuan membayar utang, mempertimbangkan sumber dan penggunaan utang secara bijaksana, serta mempertimbangkan risiko yang terkait dengan fluktuasi nilai tukar dan suku bunga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun