Mohon tunggu...
Sintia Anggela
Sintia Anggela Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Semester 4-Universitas Palangka Raya

Saya adalah seorang yang senang belajar hal baru, salah satunya hal baru yang ingin saya mulai yaitu ingin menulis di media..

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengaruh Utang Luar Negeri terhadap Perekonomian Indonesia

17 Mei 2023   11:51 Diperbarui: 17 Mei 2023   11:54 248
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

1. Pertumbuhan PDB: Utang luar negeri dapat menjadi sumber pembiayaan yang penting untuk membiayai proyek-proyek pembangunan yang diperlukan untuk meningkatkan PDB. Misalnya, perluasan infrastruktur yang dibiayai oleh utang luar negeri dapat meningkatkan produktivitas dan membuka peluang baru bagi pertumbuhan ekonomi.

2. Dampak negatif terhadap PDB: Ketika utang luar digunakan untuk membiayai konsumsi atau untuk menghindari masalah keuangan, hal itu dapat membebani anggaran pemerintah dan menghambat pertumbuhan PDB. Tingkat utang yang tinggi dapat membatasi kemampuan pemerintah untuk mengalokasikan sumber daya untuk mengembangkan industri yang lebih produktif.

3. Pengaruh nilai tukar: Fluktuasi nilai tukar juga dapat mempengaruhi PDB. Ketika nilai tukar mata uang lokal melemah terhadap mata uang asing, beban utang luar negeri dalam mata uang lokal meningkat. Hal ini dapat menyebabkan percepatan inflasi dan melemahnya daya beli masyarakat, yang akan berdampak negatif terhadap pertumbuhan PDB.

4. Pengaruh suku bunga: Utang luar negeri biasanya menarik bunga yang harus dibayar secara teratur. Ketika suku bunga naik, beban utang meningkat dan dapat membebani pertumbuhan PDB. Kenaikan suku bunga juga dapat mempengaruhi aliran investasi ke dalam negeri, mempengaruhi pertumbuhan ekonomi dan PDB.

Dalam mengelola rasio utang luar negeri terhadap PDB, penting untuk menerapkan kebijakan fiskal yang hati-hati dalam penggunaan utang, menjaga disiplin fiskal, dan mengembangkan strategi diversifikasi keuangan untuk mengurangi risiko. Pengelolaan utang yang baik harus mempertimbangkan kemampuan membayar utang, mempertimbangkan sumber dan penggunaan utang secara bijaksana, serta mempertimbangkan risiko yang terkait dengan fluktuasi nilai tukar dan suku bunga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun