Istilah K-Pop pastinya sudah tidak asing lagi di telinga kalian, terutama pada remaja nih! Terlebih virus K-Pop ini sudah menyebar di Indonesia. Nah, menurut kalian virus K-Pop ini virus mematikan atau tidak ya bagi para pelajar?
K-POP atau Korean Pop ini merupakan istilah yang sering digunakan untuk menyebut musik, lagu, maupun tarian yang dibawakan oleh idol, baik solo, girlband, dan girlband dari Korea Selatan. Di Indonesia sendiri banyak sekali penggemar K-Pop dari kalangan usia. Terlebih dengan perkembanagn teknologi yang semakin pesat saat ini yang semakin memudahkan seseorang dalam mengakses dan mencari informasi mengenai K-Pop.
Di zaman sekarang ini, banyak sekali penggemar K-Pop, seperti EXO, BTS, Red Velvet, Blackpink, NCT, Seventeen, dan masih banyak lagi. Hal tersebut tidak terlepas karena idol K-Pop sendiri memiliki segudang bakat, mulai dari menyanyi, menari, bermain alat musik, atau bahkan kemampuan acting serta visual yang dapat memikat seseorang untuk menjadi penggemarnya. K-Pop memberi andil yang besar pada beberapa generasi muda zaman sekarang, terlebih pada penggemar yang masih melanjutkan pendidikannya. Jadi bagaimana dampak dari Virus Kpop yang tengah menjalar saat ini bagi siswa maupun mahasiswa yang masih belajar? Berikut akan kami jelaskan.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Nofia Sri Yenti, dkk. mengenai "Dampak Budaya Korea Pop (K-POP) Terhadap Tingkat Motivasi Belajar Mahasiswa Universitas Negeri Padang", menunjukkan bahwa K-Pop memiliki dampak positif bagi penggemarnya. K-Pop dapat  meningkatkan  semangat  belajar  para  mahasiswa  dengan menjadikannya sebagai  media  hiburan  saat istirahat  serta sebagai  penghilang  penat. Hal ini biasa dilakukan melalui mendengarkan musik K-Pop sambil belajar sehingga dapat meningkatkan semangat belajar.
Idol K-Pop kerap kali dikenal karena dedikasi dan kerja keras mereka. Mereka menjalankan pelatihan vokal dan tari secara intensif serta mempersiapkan diri untuk tampil di panggung. Sebagai penggemar tentu saja sering mengamati kerja keras dan ketekunan mereka, sehingga dapat menginspirasi untuk menjadi lebih fokus dan disiplin dalam belajar dalam mencapai cita-cita serta tujuan hidup.
Selain itu, K-Pop juga memberi dampak positif lain, seperti menjadi pribadi yang lebih membuka diri terhadap dunia luar, menambah teman baru, menambah motivasi dalam menabung, serta belajar bahasa asing seperti bahasa inggris dan bahasa korea.
Selain memberi dampak positif, ternyata virus K-Pop ini dapat memberi dampak negatif pada penggemar yang terlalu fanatik. Dampak buruk yang diperoleh dapat berupa sering menjadi lupa waktu karena terlalu asyik melihat-lihat budaya K-Pop tersebut yang mengakibatkan ketertinggalan dalam belajar yang nantinya juga akan berdampak pada nilai yang akan diperoleh.
Maka dari itu, jadilah penggemar yang bijak dengan mengingat bahwa K-Pop harus dijadikan sebagai sumber motivasi tambahan dalam belajar. Agar tidak terjerumus pada dampak negatif tersebut, selalu pastikan untuk tetap mengatur waktu dengan baik serta menjaga keseimbangan antara kegiatan belajar dan hiburan, karena segala sesuatu yang berlebihan memang tidak baik. Selain itu juga perlu diingat untuk membuat jadwal serta memprioritaskan segala sesuatu yang lebih penting terlebih dahulu.
Referensi:
Yenti, N. S., Syamsir, M. S., Mairiza, N., Anggraini, N., Febriani, E., & Fadilla, P. (2022). Dampak Budaya Korea Pop (K-Pop) Terhadap Tingkat Motivasi Belajar Mahasiswa Universitas Negeri Padang. ENGGANG: Jurnal Pendidikan, Bahasa, Sastra, Seni, dan Budaya, 2(2), 176-191.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H