Mohon tunggu...
SINTIA K APIA
SINTIA K APIA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hy im Sintia mahasiswi Universitas Negeri Gorontalo. Hobi membuat konten kreator (editor)

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Strategi Pemecahan Masalah Konflik

7 Desember 2022   17:56 Diperbarui: 7 Desember 2022   18:18 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Artikel Manajemen Psikologi Pendidikan

STRATEGI PEMECAAN MASALAH KONFLIK
Oleh:
Regita Ahmad (131421025)
dosen pengampuh: Prof. Dr. Novianty Djafri,S.Pd.I., M.Pd,I

ABSTRAK
Riset ini dicoba buat membagikan cerminan tentang gimana proses penyelesaian konflik yang dicoba oleh SAMSAT Penindakan Akibat Sosial serta Area Pembangunan Waduk Jatigede dalam menuntaskan konflik sosial yang terjalin antara Pemerintah serta Orang Terserang Akibat (OTD) Pembangunan Waduk Jatigede akibat terdapatnya pembangunan Waduk Jatigede. Kasus utama yang jadi faktor konflik ini merupakan permasalahan ubah rugi pembebasan lahan, relokasi penduduk, serta relokasi web budaya. Riset ini memakai tata cara riset deskriptif dengan pendekatan kualitatif.

Kata kunci: Konflik, Strategi Pemecahan Permasalahan, Penyelesaian Konflik.

PENDAHULUAN

Dalam penerapannya, pembangunan Waduk Jatigede merangsang timbulnya konflik antara OrangTerkena Akibat( OTD) pembangunan Waduk Jatigede serta Pemerintah Pusat. Konflik ini timbul sebab terdapatnya permasalahan sosial yang menyebabkan perbandingan kepentingan antara OTD Waduk Jatigede serta Pemerintah Pusat menimpa kemauan tiap- tiap pihak dalam pembangunan Waduk Jatigede.

Pemerintah Pusat menginginkan pembangunan Waduk Jatigede bisa lekas dituntaskan serta diairi sebaliknya OTD Waduk Jatigede malah kebalikannya, mereka tidak ingin pembangunan Waduk Jatigede dilanjutkan saat sebelum masalah- masalah sosial serta area yang terjalin bisa dituntaskan.
Permasalahan sosial yang jadi sumber utama timbulnya konflik sosial pembangunan Waduk Jatigede merupakan permasalahan relokasi penduduk, relokasi web budaya, serta permasalahan ubah rugi lahan serta bangunan.

METODE

Tata cara yang digunakan merupakan tata cara riset deskriptif. Tata cara ini diseleksi supaya penulis bisa mengamati serta sekalian menggambarkan secara lebih spesial kasus yang terjalin. Sehingga bisa menggambarkan secara jelas strategi pemecahan permasalahan konflik pembangunan Waduk Jatigede yang dicoba oleh SAMSAT.

Metode analisis informasi yang dicoba dalam riset ini merupakan reduksi informasi, penyajian informasi, serta penarikan kesimpulan. Reduksi informasi dicoba dengan metode merangkum data- data, fakta- fakta, serta informasiinformasi menimpa strategi pemecahan permasalahan konflik pembangunan Waduk Jatigede yang diperoleh dari narasumber setelah itu diseleksi hal- hal pokok yang fokus pada kasus yang diteliti setelah itu disusun serta dicari polanya.

HASIL PEMBAHASAN

Buat menuntaskan konflik yang terjalin, Pemerintah membentuk SAMSAT Penindakan Akibat Sosial serta Area Pembangunan Waduk Jatigede selaku wujud intensitas Pemerintah serta buat penuhi tuntutan warga dalam menuntaskan konflik yang terjalin( accountability). Tetapi tidak hanya buat penuhi tuntutan OTD Waduk Jatigede supaya lekas diselesaikannya konflik yang terjalin, pembuatan SAMSAT ini pula dicoba sebab terdapatnya kewajiban yang tercantum dalam peraturan perundangundungan tentang hal- hal apa yang wajib dicoba oleh pemerintah( obligation in goverment).

Konflik yang timbul akibat terdapatnya relokasi web ataupun cagar budaya ini pada awal mulanya bermula dari terdapatnya penolakan warga paling utama para juru kunci web terhadap relokasi web serta cagar budaya. Warga berkomentar kalau apabila web ataupun cagar budaya yang terdapat direlokasikan, hingga hendak kurangi nilai historis dari web ataupun cagar budaya tersebut, dan terdapatnya asumsi warga kalau mereka jadi dijauhkan dari leluhur serta sejarah asal mereka.

Berikutnya penyelesaian konflik sosial pembangunan Waduk Jatigede pula dicoba oleh SAMSAT dengan metode melindungi supaya konflik yang terjalin tidak menuju pada konflik yang anarkis dengan tidak melaksanakan aksi pemaksaan, ancaman, serta kekerasan dalam penyelesaian konflik.

Penyelesaian konflik pembangunan Waduk Jatigede ini pula dicoba oleh SAMSAT dengan melaksanakan sosialisasi- sosialisasi terpaut pembangunan Waduk Jatigede, baik itu sosialisasi menimpa pembebasan lahan, relokasi penduduk, relokasi web, serta menimpa keuntungan pembangunan Waduk Jatigede untuk OTD pembangunan Waduk Jatigede.

Upaya- upaya penyelesaian konflik dalam perihal ini penciptaan kerjasama, penciptaan penyeimbang kekuatan, serta penciptaan Perceived Common Ground( PCG) di antara Pemerintah serta OTD Pembangunan Waduk Jatigede yang dicoba oleh SAMSAT di atas nyatanya lumayan efisien dalam menciptakan penyelesaian konflik sosial pembangunan Waduk Jatigede. Konflik yang disebabkan oleh permasalahan pembebasan lahan dituntaskan oleh SAMSAT dengan metode membagikan perihal yang di idamkan oleh salah satu pihak. Sedangkan itu, pihak lain memperoleh pembayaran pengganti dalam wujud yang tidak terpaut dengan isu konfliknya.

KESIMPULAN

Dalam menuntaskan konflik akibat pembangunan Waduk Jatigede, SAMSAT melaksanakan penciptaan kerjasama, penciptaan penyeimbang kekuatan, serta penciptaan Perceived Common Ground( PCG) di antara Pemerintah serta (OTD) Pembangunan Waduk Jatigede. Penciptaan kerjasama dicoba oleh SAMSAT dengan metode menjalakan keakraban antara Pemerintah serta( OTD) pembangunan Waduk Jatigede, melaksanakan musyawarah, dan melaksanakan rapat- rapat dengan wakil (OTD) pembangunan Waduk Jatigede, sehingga dalam menuntaskan konflik yang terjalin.

Terakhir merupakan penciptaan Perceived Common Ground (PCG) oleh SAMSAT lewat sosialisasi terpaut pembangunan Waduk Jatigede mulai dari sosialisasi menimpa pembebasan tanah serta tindak lanjutnya, sosialisasi menimpa relokasi penduduk, sosialisasi menimpa relokasi web, serta sosialisasi tentang khasiat pembangunan Waduk Jatigede untuk OTD pembangunan Waduk Jatigede.

DAFTAR PUSTAKA

Arofah, E., Nazsir, N.,& Hanapiah, P.( 2015). STRATEGI PEMECAHAN Permasalahan KONFLIK SOSIAL AKIBAT PEMBANGUNAN WADUK JATIGEDE( Riset pada Satuan Administrasi Manunggal Satu Atap Penindakan Akibat Sosial serta Area Pembangunan Waduk Jatigede). CosmoGov: Harian Ilmu Pemerintahan, 1( 2), 301- 321.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun