Mohon tunggu...
Sinthia Nur Rahmawati
Sinthia Nur Rahmawati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Content Writer | SEO Learner | Mahasiswi Sosiologi di Universitas Negeri Jakarta

Seorang mahasiswi Sosiologi yang memiliki ketertarikan untuk menganalisis berbagai isu sosial menggunakan teori Sosiologi. Ini merupakan cara saya untuk memahami materi yang telah dipelajari sekaligus mengasah kemampuan saya menjadi seorang Content Writer yang berkompeten.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Manusia Gerobak: Realita dari Bobroknya Pembangunan di Indonesia

8 Juli 2023   09:00 Diperbarui: 8 Juli 2023   17:44 440
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Terjadinya hal tersebut sesuai dengan yang diungkapkan Prof. Sen, bahwa kemiskinan terjadi karena adanya perampasan kapabilitas (capability deprivation). Konsep human capability yang diungkapkan Prof. Sen dapat dipahami dengan membedakan antara pertumbuhan dan perkembangan ekonomi dalam konteks pembangunan. Tujuan utama pertumbuhan ekonomi adalah menaikkan pendapatan per kapita, sedangkan perkembangan ekonomi menyangkut pengembangan kemampuan manusia yang berkaitan dengan peningkatan harapan hidup, bebas buta huruf, kesehatan, dan pendidikan dalam masyarakat. Sehubungan dengan hal tersebut, Sen berpendapat bahwa negara seharusnya berfokus kepada tujuan yang nyata, yaitu perkembangan potensi manusia. Selain itu sebaiknya peningkatan perkembangan ekonomi dipandang berbanding lurus dengan peningkatan anggota masyarakat yang bebas dari buta huruf dan harapan hidup daripada pertumbuhan produksi atau tingkat pendapatan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun