Akhir-akhir ini jagat media dipenuhi dengan berita perselingkuhan para public figure, hingga yang terbaru adalah kasus perselingkuhan antara Syahnaz Sadiqah dengan seorang aktor bernama Rendy Kjaernett. Fakta ini tentu mengejutkan publik karena semua orang mengetahui bahwa adik dari Raffi Ahmad tersebut telah menikah dan memiliki sepasang anak kembar, begitu pun dengan Rendy yang telah memiliki tiga anak.
Halo, Socius Muda! Kalian sadar gak kalau kasus tersebut dapat dianalisis menggunakan teori dari salah satu tokoh Sosiologi yang terkenal, loh! Teori yang relevan dengan kasus perselingkuhan ini adalah teori Geometri Sosial yang dicetuskan oleh Georg Simmel. Lantas, bagaimana keterkaitan antara teori Geometri Sosial dengan kasus perselingkuhan? Yuk, kita analisis bersama!
Jika selama ini kalian hanya mengenal Interaksi Sosial, sekarang saatnya mengenal Teori Geometri Sosial
Apa itu Geometri Sosial?
Geometri Sosial adalah sebuah interaksi atau hubungan yang dipengaruhi oleh jumlah dan jarak. Singkatnya begini, jumlah orang mempengaruhi bagaimana cara kita berinteraksi. Misalnya, kita bisa lebih merasa nyaman ketika mengobrol "empat mata" dengan seseorang yang kita percaya. Namun, ketika sedang berada di suatu kelompok atau sedang berinteraksi dengan orang yang jumlahnya lebih dari satu, pastinya kita akan lebih memilih topik yang umum, sungkan untuk membahas masalah pribadi. Begitu pun dengan jarak, interaksi kita dengan keluarga inti tentunya akan lebih intens dibandingkan interaksi dengan saudara atau teman yang tidak serumah.
Berdasarkan jumlahnya, Geometri Sosial dibagi menjadi dua, yaitu:
Dyad
Dyad adalah bentuk interaksi paling sederhana yang hanya melibatkan dua individu. Interaksinya cenderung intens dan simetris (keduanya setara, tidak ada stratifikasi) sehingga keduanya akan saling memberi dampak. Interaksi ini dapat kita lihat pada orang yang berpacaran atau hubungan suami istri, intensnya hubungan membuat mereka memiliki kebiasaan baru yang dipengaruhi oleh pasangannya.
Triad
Triad adalah hubungan yang melibatkan tiga individu. Interaksi triad ini sifatnya lebih kompleks karena sulit menemukan kesamaan, seringkali menjadi ancaman atau bahkan menciptakan konflik. Interaksi ini dapat dilihat pada hubungan pertemanan yang melibatkan tiga orang, kondisinya adalah dua orang penggemar lagu K-Pop sedangkan satu orang ini penggemar lagu Western. Individu yang tidak memiliki kesamaan ini lama kelamaan akan tersisihkan atau memilih untuk menarik diri karena adanya perbedaan tersebut.
Sekarang, mari kita analisis kasus perselingkuhan Syahnaz dan Rendy
Pada awalnya, Syahnaz dan Rendy sudah menjalin hubungan rumah tangga dengan pasangannya. Syahnaz dengan Ritchie Ismail (Jeje), sedangkan Rendy dengan Lady Nayoan. Dalam hal ini, mereka telah menjalin hubungan dyad dengan pasangannya masing-masing hingga dikaruniai beberapa anak.
Namun, ketika kasus perselingkuhan itu terbongkar, mereka mengalami perubahan hubungan dari dyad menjadi triad. Dalam hal ini, Rendy menjadi orang ketiga dalam hubungan Syahnaz dan Jeje, begitu pun Syahnaz yang menjadi orang ketiga dalam hubungan Rendy dan Lady.
Hubungan yang awalnya bersifat asosiatif (saling mencintai dalam pernikahan) pun berubah menjadi disosiatif karena ada individu yang memecah belah hubungan dua orang tersebut sehingga menimbulkan konflik. Dalam hal ini, konflik terjadi ketika istri dari Rendy, Lady Nayoan mengunggah bukti-bukti perselingkuhan yang dilakukan oleh Syahnaz dan Rendy melalui fitur Instagram Stories miliknya. Hal tersebut sontak menjadi perhatian publik dan menjadi perbincangan hangat di berbagai platform media sosial serta menuai berbagai respon dari warganet.
Jadi, kesimpulan yang didapatkan dari kasus perselingkuhan Syahnaz dan Rendy adalah kita dapat membuktikan bahwa teori Geometri Sosial yang dicetuskan oleh Simmel terbukti nyata. Hubungan dyad yang awalnya harmonis dapat berubah seketika saat hadirnya individu lain yang mengubah hubungan tersebut menjadi triad sehingga konflik pun tak terhindarkan.
Selanjutnya, kita analisis kasus apa lagi, nih? Silakan tinggalkan jejak di kolom komentar!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H