Arunika Di Puncak Ancala [Bagian Satu]

Arunika Di Puncak Ancala [Bagian Satu] sumber foto/pinterest

Hi, everybody! Kenalan dulu yuk sama aku. Nama aku Arunika. Arunika Elham Salwa. Kalau kata bunda sih artinya 'Cahaya Matahari Fajar yang Cantik dan Paling Kuat'. 

Aku disini nggak mau banyak cerita tentang keluarga aku, karena menurut aku nggak ada yang istimewa. Singkatnya, hampir setiap harinya aku hanya tinggal bertiga sama Bi Imah sebagai ART dan Pak Amir sebagai sopir pribadi aku.

Baca juga: Arunika Di Puncak Ancala [Bagian Dua]

Jangan tanya orang tua aku kemana, pasti kalian bisa menebaknya sendiri. 

Ya, benar! Ayah Bunda aku kerja, berangkat pagi sebelum aku bangun dan pulang larut malam. Tak jarang mereka keluar kota bahkan keluar negeri dan meninggalkan aku di rumah bersama Bi Imah dan Pak Amir.

Tapi ya mau bagaimana lagi, mereka juga bekerja untukku'kan? 

Baca juga: Arunika di Puncak Ancala [Bagian Tiga]

Oke, next topic. Disini aku mau sedikit cerita ke temen-temen semuanya tentang sesosok pria yang menarik perhatian sepasang bola mataku untuk terus menatap kearahnya.

Ancala. Ya pria itu bernama Ancala. Kalau kalian menebak dia suka dengan keindahan gunung, kalian benar sekali. Yeay!

Baca juga: Arunika di Puncak Ancala [Bagian Empat]

Ancala seorang pendaki. Sama seperti namanya yang memiliki arti 'Gunung'.

Tak sedikit gunung yang sudah ia kunjungi, mulai dari gunung dengan ketinggian 1000 mdpl, hingga gunung tertinggi di pulau Jawa.