Mohon tunggu...
Sintawati
Sintawati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Program Studi Ilmu Tasawuf Fakultas Dakwah Institut Agama Islam Latifah Mubarokiyah (IAILM) Suryalaya

Selanjutnya

Tutup

Book

Resensi Buku Filosofi Teras

9 November 2024   20:30 Diperbarui: 9 November 2024   21:01 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Identitas Buku

  • Judul Buku: Filosofi Teras
  • Penulis: Henry Manampiring
  • Penerbit: Kompas Media Nusantara
  • Tahun Terbit: 2019
  • ISBN: 978-602-412-518-9
  • Jumlah Halaman: 320 halaman
  • Lebar: 13.0 cm
  • Panjang: 19.0 cm

Isi Resensi

Buku Filosofi Teras karya Henry Manampiring mengangkat Stoikisme sebagai alat untuk menghadapi kecemasan, stres, dan tantangan hidup. Stoikisme, filosofi yang berasal dari Yunani kuno dan dikembangkan oleh filsuf seperti Epictetus, Seneca, dan Marcus Aurelius, menjadi fondasi dalam buku ini untuk mengajarkan cara hidup dengan tenang dan bijaksana.

Buku Filosofi Teras karya Henry Manampiring berisi tentang penerapan filsafat Stoa dalam kehidupan sehari-hari. Filosofi Stoa, atau Stoikisme, merupakan ajaran filsafat yang membantu seseorang menghadapi stres dan emosi negatif. Buku ini menggambarkan bagaimana kita bisa tetap tenang di tengah berbagai masalah hidup dengan mengendalikan respons emosional dan menerima hal-hal di luar kendali kita.

Henry memulai dengan memperkenalkan konsep dikotomi kendali, yaitu gagasan bahwa dalam hidup ada hal-hal yang bisa kita kendalikan (pikiran, sikap, dan tindakan kita sendiri) dan hal-hal yang tidak bisa kita kendalikan (pandangan orang lain, situasi luar, bahkan hasil usaha kita). Dengan memahami dikotomi ini, pembaca diajak untuk fokus pada hal-hal yang bisa mereka ubah dan menerima yang tidak bisa diubah. Misalnya, ketika menghadapi masalah di tempat kerja, kita bisa mengendalikan cara kita merespons dan bekerja keras, tetapi tidak bisa selalu mengendalikan hasil atau penilaian orang lain.

Selanjutnya, Henry menguraikan berbagai latihan mental dari Stoikisme yang dapat membantu pembaca menenangkan pikiran dan meningkatkan ketahanan diri. Salah satu latihan yang diajarkan adalah negative visualization, yaitu membayangkan hal-hal buruk yang mungkin terjadi bukan untuk menakut-nakuti diri, tetapi agar kita lebih siap mental dan bersyukur atas apa yang dimiliki. Dengan demikian, pembaca diharapkan lebih tangguh dalam menghadapi kesulitan dan tidak mudah terpuruk.

Di buku ini, Henry juga membahas pentingnya refleksi diri dan meditasi harian, yang bisa dilakukan dengan merefleksikan pengalaman atau kesalahan sepanjang hari sebelum tidur. Latihan ini membantu kita mengenali area yang perlu diperbaiki tanpa terjebak pada perasaan bersalah yang berlebihan. Dengan refleksi ini, seseorang dapat belajar untuk berkembang, menjadikan diri lebih baik, dan menghadapi hari esok dengan pandangan yang lebih positif.

Filosofi Teras juga membahas aplikasi Stoikisme dalam konteks modern, seperti menghadapi kecemasan sosial, kesulitan ekonomi, hingga persoalan hubungan antarmanusia. Henry berhasil mengemas Stoikisme dengan contoh-contoh kehidupan sehari-hari, membuat filosofi ini lebih mudah dipahami dan diterapkan oleh pembaca masa kini. Dengan bahasa yang santai dan contoh praktis, buku ini mengajak pembaca mengatasi tantangan mental dan emosional dengan filosofi yang sederhana namun mendalam.

Sinopsis Buku

Filosofi Teras mengenalkan filosofi Stoisisme, panduan hidup yang berfokus pada pengendalian diri dan penerimaan atas hal-hal yang berada di luar kendali kita. Buku ini menyoroti konsep "Dikotomi Kendali," yang mengajarkan pembaca untuk memisahkan hal-hal yang dapat dikendalikan, seperti tindakan, opini, judgment, persepsi dan reaksi pribadi dari hal-hal yang tidak bisa kita atur, seperti pendapat orang lain, kekayaan kita, kesehatan kita atau kejadia-kejadian tak terduga. Hal 48

Kelebihan Buku

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun