Kami telah mencoba menerapkan beberapa games yakni Speeling Bee, Tebak Kata (TeKa)
,dan Ular Tangga Sejarah. Latar belakang kami memilih games tersebut adalah semua games berbentuk kelompok atau kooperatif. Pemilihan games ini juga akan meningkatkan komunikasi antar anggota kelompok, agar tercipta ruang kelas yang aktif dan menyenangkan. Dengan menggunakan bentuk berkelompok seluruh peserta didik akan aktif dalam berdiskusi dan menukarkan pendapat mereka masing-masing.
Kesimpulan yang kami dapatkan dari menerapkan Games Based Learning ini adalah, pembelajaran sejarah yang semula mereka anggap membosankan seiring berjalannya waktu mereka menikmati pembelajaran sejarah tersebut. Dari hasil survey, mereka menjadi sangat antusias untuk menunggu pembelajaran sejarah pad pertemuan selanjutnya, mereka menjadi teratarik untuk menduga dan menimbulakn pertanyaan-pertanyaan seperti, “Apakah pada pertemuan selanjutnya akan ada game baru yang diterapkan selama pembelajaran berlangsung?” atau “Apakah game selanjutnya bereklompok atau individu?” atau “Apakah reward game selanjutnya beruba jajanan atau poin nilai?”. Hal-hal seperti itu yang kami harap dari penggunaan game menjadi media pembelajaran, keantusiasan dan partisipasi mereka yang kami tunggu-tunggu. Selain itu game yang kami terapkan terbukti mampu meningkatkan pemahaman peserta didik terhadap suatu peristiwa sejarah, mengapa kami dapat menyimpukan demikian? Sebab setelah melaksanakan sebuah permainan kami selalu menyisipkan pertanyaan-pertanyaan dadakan atau kuis dengan reward yang cukup menggoda.
Oleh: Sinta Wardani Putri Riawan, Eka Nurmalasari, dan Retno Miranti
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI