Mohon tunggu...
Sinta Tri Utami
Sinta Tri Utami Mohon Tunggu... Mahasiswa - Tetap bahagia dimanapun kamu berada.

Lahir dipemalang, sedang melanjutkan studi S1 di UIN Walisongo Semarang

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kupas Tuntas Perilaku Bullying dalam Konteks Perbedaan Gender di Kalangan Pelajar

7 November 2021   18:38 Diperbarui: 7 November 2021   18:58 825
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pemalang - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata dari Rumah angkatan 77 kelompok 18 sukses mengadakan gender virtual disscussion yang bertema “perundungan berbasis gender di kalangan pelajar” kegiatan ini di gelar Jum’at (29/10/2021).

Acara ini disiarkan langsung melalui akun Instagram @kknrdr_18 yang dapat disasikan oleh masyarakat umum.

Acara diskusi ini dibuka oleh Adis Hadisah selaku moderator dan perwakilan dari kelompok 18, dengan menghadirkan narasumber Tika Indriyani selaku ketua PC IPPNU Pemalang.

“Perundungan atau yang biasa dikenal dengan istilah bullying, jadi pembahasan kita malam ini yaitu tentang perbedaan gender sebagai basis bullying di dalam pelajar,” kata Adis

“Dengan alasan apapun  baik bullying dilakukan secara langsung atau tidak langsung, seperti membully disosial media dengan berkomentar kamu itu gendut, kamu itu jelek, item, dan sebagainya itu tidak dibenarkan. Karena apa, karena setiap orang pasti memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Dan yang paling penting itu mereka mempunya kenyamanan dan juga punya kebebasan dalam mengambil keputusan dalam kehidupan mereka,” jelas Tika.

Tika menambahkan, apabila salah satu dari kita, terkena bullying jadikan itu sebagai motivasi untuk memperbaiki diri dan jangan mudah terpancing amarah. 

Jika bullying yang dilakukan sudah mengarah tindakan kriminalitas, kekerasan fisik, pelecehan atau sebagainya yang tidak bisa ditolelir, itu sebaiknya ditangani oleh pihak-pihak yang terkait.

Setiap orang pasti membutuhkan satu sama lain, karna dasarnya memang makhluk sosial. Entah membutuhkan bantuan fisik, atau sekedar menjadi pendengar yang baik. Karna sebaik baiknya orang adalah yang mampu mengerti dan memahami kondisi tanpa menghakimi itu benar atau salah, tapi mau mendengarkan dan memberikan masukan yang baik. Pungkas tika

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun