Pada beberapa tahun terakhir ini, lingkungan bisnis telah berubah dan berada dalam masa transisi dari era revolusi industri menuju era revolusi informasi dan komunikasi. Perubahan ini dipicu oleh perubahan teknologi sebagai denominator, khususnya pada tiga sektor utama yaitu teknologi transporta,teknologi manufaktur,dan teknologi informasi dan komunikasi. Perubahan yang terjadi cenderung bersifat revolutioner daripada evolusioner.
Perubahan lingkungan ini telah membawa perubahan pada paradigma organisasi dan manajemen,perubahan pasar,pemasaran (dengan bertumbuh kembangnya bisnis lewat internet),perubahan sifat dan karakteristik produksi,perubahan visi,misi dan strategi usaha,dan perubahan pada sistem manajemen biaya.Artikel ini menjelaskan bahwa beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kinerja manajerial antara lain:Leadershi,karakteristik individu dan Budaya Organisasi.
1. Leadership(Kepemimpinan)
Gaya kepemimpinan dalam fungsi manajemen merupakan suatu tindakan untuk merangsang orang orang dalam berorganisasi agar memiliki kinerja tinggi(Bateman,2007).Kepemimpinan meliputi tindakan motivasi dan berkomunikasi dengan para pekerja baik secara perorangan maupun kelompok.
2.Karakteristik IndividuÂ
Rahman (Simanjutak,2017)menyaakan bahwa karateristik individu adalah ciri khas yang menunjukan perbedaan seseorang dengan orang lain.Perbedaan tersebut mencakup perbedaan tentang motivasi,inisiatif,kemampuan untuk tetap tegar menghadapi tugas sampai tuntas atau memecahkan masalah serta bagaimana seseorang mampu menyesuaikan perubahan yng berkaitan erat dengan lingkungan yang dapat mempengaruhi kinerja individu.
3.Budaya Organisasi
Menurut Robbins (2010)definisi kata mengenai "budaya"menyiratkan tiga hal.Pertama,budaya adalah sebuah persepsi, bukan sesuatu yang dapat di sentuh atau di lihat secara fisik,namun para karyawan menerima dan memahaminya melalui apa yang mereka alami dalam organisasi.Kedua,budaya organisasi bersifat deskriptif,hal tersebut berkenaan dengan bagaimana para anggota menerima dan mengartikan budaya organisasi tersebut,terlepas dari apakah mereka menyukai dan tidak menyukainya.Terakhir,meskipun para individu di dalam organisasi memiliki latar belakang yang berbeda,mereka cenderung mengartikan dan mengutarakan budaya organisasi dengan cara yang sama.
Dapat kita simpulkan bahwa dasar ilmu pengetahuan mengenai etika bisnis tidak datang begitu saja,tetapi sudah dikaji sebelumnya oleh para ahli dan kemudian dirumuskan dasar dari ilmu itu sendiri.dalam model etika bisnis akan dipelajari tingkatan-tingkatan dari suatu managemen atau para manager.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H