Banyak permasalahan dari teknologi bagi lansia pada saat ini , seperti dilingkungan keluarga, yang mana lingkungan keluarga berdampak langsung terhadap permasalahan tersebut. Selain itu, permasalahan yang dihadapi lansia yaitu perkembangan teknologi yang sangat cepat. Dimana pada umurnya yang telah lanjut , para lansia harus berhadapan dengan lingkungan yang berbeda. Baik dari fasilitas umum, peralatan rumah tangga ,pelayanan instansi pemerintah, sarana komunikasi dan media massa yang serba digital. Seperti smartphone, atm, computer, laptop,gojek, grab, e-banking dan supermall (dengan berbagai fiturnya).
Perkembangan digital yang sangat cepat menutup mata dan telinga lansia, sehingga menjadikan mereka warga terpinggir dan kesulitan menjalani hidup di zaman sekarang. Mereka perlu dibekali dan didampingi untuk bersahabat dengan kemajuan teknologi. Bahkan mereka perlu didorong untuk bersinergi dengan generasi muda, agar eksistensi lansia dapat dirasakan dan membuat para lansia bahagia di era digital.
Pembahasan
Driyarkara (1955) pernah mengatakan bahwa " manusia berkembangan melalui interaksinya dengan manusi lain". Â Artinya, untuk mendukung perkambangan yang utuh dan optimal, selain perlu adanya motivasi untuk mengembangkan diri, juga perlu dukungan dengan orang sekitar. Dukungan orang disekitar bisa didapatkan dari keluarga sendiri, yang mana hal tersebut dapat memengaruhi kepribadian lansia seiring berjalannya waktu. Para lansia perlu mendapatkan pemahaaman bahwa perkembangan zaman tidak dapat terelakan, maka dari itu mereka perlu mengenal, mempelajari, dan menggunakn fasilitas yang berkembang di era digital.
Dalam mengikuti perkembangan jaman para lansia perlu memahami suasana yang mempengaruhi kepribadian dan suasana waktu. Lansia juga diharapkan memahami bahwa perilaku net generation yang mana perilaku itu  adalah dampak dari perkambangan zaman.  Untuk itu lansia membutuhkan suasana yang membuatnya merasa bahagiah di era digital ini. Berikut ada beberapa  hal yang membuat lansia bahagiah di era digital yaitu :
- Memahami diri
Memahami diri merupakan kemampuan diri untuk menyadari perasaan emosi maupun fisik,  reaksi  terhadap sesuatu, kebiasaan , dan pikiran. Lansia diharapkan memahami kondisi dirinya saat ini baik fisik maupun psikis.
- Memiliki arah dan tujuan yang jelas
Lansia diharapkan memiliki arah dan tujuan yang jelas. Mereka diharapkan mampu membedakan tujuan dan sarana.
- Menjalankan pola hidup yang seimbang
- Melakukan aktifitas yang dapat mempertimbangkan kondisi diri
- Memaknai setiap aktivitas yang dilakukan
Oleh karena itu lansia yang berbahagia adalah lansia memaknai setiap pengalaman hidup, pengalaman hidup tesebut akan akan dinikmati ketika lansia sudah memasuki fasenya sebagai lansia. Pengalaman itu bisa disimpannya di HP agar lansia itu tau hal apa saja yang iya nikmati ketika muda, maka itu lah yang disebut lansia yang bahagia di era digital. Sebutan itu digunakan ketika lansia itu bisa memamfaatkan tenologi yang ada disekitarnya.
PenutupÂ
Lansia adalah seseorang yang telah berusia 60 tahun ke atas. Menua bukanlah suatu penyakit, namun sebuah proses menurunnya daya tahan tubuh dalam menghadapi rangsangan dari dalam dan luar tubuh. Sebaliknya lansia yang tidak memiliki persiapan dengan baik, maka akan menurunnya kualitas, produktifitas, dan inovatif diri lansia tersebut.
Banyak permasalahan dari teknologi bagi lansia pada saat ini , seperti dilingkungan keluarga, yang mana lingkungan keluarga berdampak langsung terhadap permasalahan tersebut. Seperti smartphone, atm, computer, laptop,gojek, grab, e-banking dan supermall .
Perkembangan digital yang sangat cepat menutup mata dan telinga lansia, sehingga menjadikan mereka warga terpinggir dan kesulitan menjalani hidup di zaman sekarang.
ReferensiÂ