Mohon tunggu...
Sinta Sinta
Sinta Sinta Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Menggunakan Lagu Modern dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam

28 November 2018   16:46 Diperbarui: 28 November 2018   17:16 226
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada tahap operasional formal strategi untuk mengajar siswa dalam pengembangan kurikulum harus mendasar pada tahap perkembangan intelektual anak. Salah satunya yakni dapat menggunakan lagu modern sebagai media dalam mengajar misalnya seperti lagu di bawah ini:

Arti Reny Farida-Kelayung-Layung (Kereta Jowo)

Ono tangis kelayung-layung
Ada tangis tersedu-sedu
Tangise wong kang wedi mati
Tangisnya orang yang takut mati
Gedungono kuncenono
Kafani dan ikatlah
Yen wis mati mongso warungo
Kalau sudah mati tak bisa ditunda
[REFF]
Ditumpakke kreto jowo, rodane rodo menungso
Dinaikkan kereta jawa, rodanya roda manusia
Ditutupi ambyang-ambyang, disirami banyune kembang
Ditutupi kain (keranda), disirami air bunga
Duh Gusti Allah, kulo nyuwun pangapuro
Duh Ya Allah, ku mohon ampun
Neng sayange wis ora ono guno
Tapi sayangnya sudah tak ada guna
[REFF]
Ditumpakke kreto jowo, rodane rodo menungso
Dinaikkan kereta jawa, rodanya roda manusia
Ditutupi ambyang-ambyang, disirami banyune kembang
Ditutupi kain (keranda), disirami air bunga


Lagu Arti Reny Farida- Kelayung-Layung (Kereto Jowo). Mengandung pembelajaran PAI yaitu membahas mengenai pendidikan tentang kematian. Sehingga lagu ini dapat digunakan sebagai strategi dalam mengajar siswa tentang pendidikan kematian. Pembelajaran PAI terkandung di lirik dalam lagu ini yakni:
Yen wis mati mongso warungo
Kalau sudah mati tak bisa ditunda
Ditumpakke kreto jowo, rodane rodo menungso
Dinaikkan kereta jawa, rodanya roda manusia
Ditutupi ambyang-ambyang, disirami banyune kembang
Ditutupi kain (keranda), disirami air bunga
Duh Gusti Allah, kulo nyuwun pangapuro
Duh Ya Allah, ku mohon ampun
Neng sayange wis ora ono guno
Tapi sayangnya sudah tak ada guna


Berarti kematian itu tidak bisa ditunda, pasti semua makhluk yang hidup atau bernyawa pasti kelak akan mati. Kita tahu bahwa kematian akan menimpa siapa saja, kapan saja, dan dimana saja. Terkadang usia masih muda pun tidak menjadi jaminan akan hidup lama di dunia, terbukti dengan anak yang baru berusia 2 tahun pun ada yang sudah meninggal. Orang yang sudah meninggal dinaikkan disebuah kereta yang namanya "Bandoso" ditutupi kain yang berlafadzkan Allah yang dirodai oleh roda manusia. Orang yang mati tidak bisa meminta pertolongan dan permohonan, semuanya akan kembali kepada Allah SWT. Karena orang mati berarti semua amalannya terputus kecuali tiga amalan. Tiga amalan yang tidak akan terputus yaitu:
Doa anak sholeh, sebab anak sholeh merupakan hasil kerja keras orang tuanya dan islam sangat mendorong orang tua untuk memperhatikan pendidikan anak-anaknya terutama dalam hal agama, sehingga anak akan tumbuh menjadi anak yang sholeh dan tumbuh seperti keinginan dari orang tua.

Ilmu yang bermanfaat, ilmu agama yang kita ajarkan pada orang lain dan jika mereka terus mengamalkannya serta terus dimanfaatkan setelah ia meninggal dunia, maka ilmu tersebut akan bermanfaat.

Sedekah jariyah, sedekah untuk orang yang membutuhkan, sumbangan, mencetak buku yang bermanfaat serta berbagai macam wakaf yang dimanfaatkan dalam hal ibadah.

Hal mengenai kematianpun juga dijelaskan dalam Al-Qur'an yakni: QS. Ali 'Imran Ayat 185.

Artinya: "Setiap yang bernyawa akan merasakan mati. dan hanya pada hari kiamat sajalah diberikan dengan sempurna balasanmu. Barang siapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, sungguh, dia memperoleh kemenangan,. Kehidupan dunia hanyalah kesenangan yang memperdaya."

QS. An-Nisa' Ayat 78

Artinya: "Dimanapun kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendati kamu berada di dalam benteng yang tinggi dan kokoh. Jika dia memperoleh kebaikan, mereka mengatakan, "Ini dari engkau (Muhammad)." Katakanlah, "Semuanya (datang) dari sisi Allah." Maka mengapa orang-orang itu (orang-orang munafik) hampir-hampir tidak memahami pembicaraan (sedikitpun)?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun