KKN era pandemi covid 19 membuat seluruh kegiatan beralih menuju pada hal berbasis digital. Mulai dari program promosi kesehatan, pemberantasan berita hoax hingga sosialisasi dampak dan penanggulangannya akibat corona virus yang melanda, membuat Yasa memiliki rencana untuk memajukan berbagai permasalah digital di desanya sebagai upaya memulihkan dampak akibat corona virus.
KKN menjadi hal yang mengesankan bagi Yasa hingga saat ini karena berbeda dengan program yang biasa kampus mulai tahun sebelumnya. Pandemi membuat rencana KKN kala itu serba terbatas. Perihal hal mistis yang menjadi perbincangan KKN setiap tahunnya, cinlok hingga hal lucu yang mengesankan membuatnya pupus begitu saja. Apalagi Yasa teringat perkataan dosen pembimbingnya sebelum KKN di mulai lewat diskusinya dalam zoom meeting.
"KKN merupakan salah satu bentuk pengabdian kepada masyarakat dimana sebagai suatu sarana untuk mengimplementasikan keahlian mahasiswa selama masa perkuliahan di lingkungan masyakarat. Memang tujuan KKN ini bukan semata untuk menyelesaikan tugas semesteran kuliah namun dengan adanya program KKN ini diharapkan mahasiswa dapat benar-benar terjun membantu setiap permasalahan yang ada di masyarakat," ujar dosen pembimbing dalam zoom meeting-nya kepada para mahasiswa.
KKN di era pandemi menjadi tantangan tersendiri bagi Yasa mengingat  KKN kali ini berbeda, semenjak pandemi Covid melanda yang tidak hanya berdampak pada kesehatan masyarakat namun pada kondisi perekonomian hingga kehidupan sosial yang berubah secara drastis. Apalagi pemerintah di setiap daerah memberlakukan sistem PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) membuat lingkungan sekitar dan aktivitas masyarakat benar-benar terhambat. Pandemi ini memang menghantarkan pada era kekhawatiran sekaligus membentuk tantangan baru sebagai peluang untuk menciptakan hal baru dalam mengatasi berbagai persoalan yang datang.
Di sisi lain, dengan adanya pandemi ini justru tidak memberhentikan setiap langkah kehidupan yang mulai macet di tengah jalan. Bagi banyak orang ada pula yang beranggapan bahwa covid ini merupakan suatu musibah yang membuat masyarakat putar otak kembali untuk tetap survive di masa sulit ini, tak jarang banyak dijumpai pula UMKM yang terpaksa gulung tikar karena keadaan ekonomi yang tak menentu.
KKN masa pandemi menjadi tantangan tersendiri bagi Yasa. Seperti terlihat mudah namun ternyata rumit untuk di jalankannya. Bukannya apa-apa, yang biasanya KKN di bagi menjadi beberapa kelompok dari berbagai prodi yang berbeda, kini setiap mahasiswa secara individu membentuk program kegiatan KKN yang akan dilaksanakannya serta mahasiswa dituntut untuk kreatif dan inovatif dalam menyikapi keadaan yang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya hanya karena virus mematikan yang membuat lockdown seluruh keadaan.
"Gimana nih kesan pertama KKN era covid ?" tanya Yasa kepada Kresna, sahabat karib sesama mahasiswa memalui video call di whatsapp.Â
"Lumayan monoton, karena ya, bisa dirasakan juga bertemu mitra UMKM, dosen, dan membuat laporan berulang-ulang sampai monev tengah malam tetap dilakukan," keluh Kresna pada Yasa.
"Ya, sama saja sih. Ngomong-ngomong program kerja kamu apa saja, kayaknya serumit itu," tanya Yasa penasaran.
"Banyak, pokoknya menyesuaikan keadaan disini saja. Mulai dari membuat tempat cuci tangan supaya tetap higienis, ya itung-itung meminimalisir penyebaran virus corona karena memang sarana disini cukup terbatas mengenai higienitas lingkungan, selain itu jadi relawan covid-19 yang mensosialisasikan dampak dan cara penanggulangan covid melalui whatsapp grup ibu-ibu PKK hingga di sebar ke warga lainnya melalui media sosial, ya meminimalisir berita hoax yang beredar saja supaya berita yang tersebar dari hasil riset yang nyata. Karena kamu tahu sendiri, berita hoax ujung-ujungnya menjadi permasalahan baru beda lagi kalau hasil riset-kan terbukti semuanya ada data originalnya. Kalau kamu sampai mana Yasa?" tanya Kresna.