Mohon tunggu...
rdsinta
rdsinta Mohon Tunggu... Freelancer - Content writer

| Bacalah untuk upgrade dirimu | Double Degree S1 Farmasi dan Sastra Inggris 2022, aktif dalam penulisan konten tentang berbagai informasi yang unik, menarik dan kekinian di sekitaran masyarakat | Instagram : @rdsinta_

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Bagaimana Letusan Freatik pada Gunung Api Terjadi?

7 Desember 2023   09:02 Diperbarui: 7 Desember 2023   09:05 216
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Indonesia dikenal sebagai jalur ring of fire ditandai dengan banyaknya gunung berapi yang masih aktif dan terkadang peristiwa seismik di sepanjang jalur ini sering kali terjadi. 

Gunung api yang masih aktif pasti akan mengalami siklus memuntahkan material dalam bumi atau di sebut dengan erupsi. Hal ini dikatakan wajar karena bertujuan untuk mengurangi penyumbatan yang menyebabkan daya ledak tinggi.

Letusan freatik merupakan salah satu letusan yang paling sering terjadi dan menarik perhatian karena kejadiannya mendadak dengan tidak menunjukkan tanda-tanda gunung akan meletus sebelumnya. Letusan freatik kecil biasa terjadi pada gunung api dan hal ini alami timbul untuk mengurangi akumulasi energi di dalamnya. 

Namun jika letusan freatik ini dalam skala besar maka kemungkinan bahaya pun akan meningkat. Apalagi serangannya mendadak pasti dikejutkan dengan suara gemuruh disertai luapan panas dari kawah gunung.

Lalu, apakah itu letusan freatik dan mengapa bisa terjadi?

Letusan freatik terjadi ketika adanya air di bawah tanah atau permukaan masuk ke lapisan kawah gunung yang kemudian dipanaskan oleh magma, lahar, batuan panas atau endapan vulkanik baru. 

Erupsi yang terjadi diakibatkan karena adanya kontak air yang bersentuhan dengan magma dan memang letusan freatik ini tidak mengeluarkan magma segar namun memunculkan uap air dimana panas dari magma-lah yang membuat air tersebut menguap.

Saat air menguap, volume yang dihasilkannya pun akan meningkat secara signifikan hingga uap air naik melalui retakan tanah dan memanaskan batuan diatasnya, sementara air dibawahnya akan mendidih. Tekanan dari uap air yang mendidih ini menyebabkan retakan merambat semakin cepat dan apabila tekanannya tinggi maka letusan pun akan terjadi.

Besar kecilnya letusan freatik gunung api ini tergantung pada jumlah air dan kondisi suhu atau tekanan yang terjadi disekitarnya. Dampak dari letusan freatik ini, gunung api akan memuntakan awan panas bercampur dengan debu vulkanis ke permukaan gunung berapi bagian atas hingga mencapai radius beberapa kilometer ke atas.

Bahaya dari letusan freatik ini yaitu jika terdapat gas heracun yang merupakan karbondioksida dan hydrogen sulfide dapat menyebabkan kematian apabila terhirup disekitar zona ledakan dan gelombang dasar yang akan menjadi bahaya dengan cirinya berupa gas, cairan atau pertikel bergerak cepat dan bersifat merusak partikel yang jatuh misalnya batu yang menjadi bahaya besar bagi orang-orang yang ada disekitar zona ledakan ini. 

Dalam skala kecil, letusan freatik ini terjadi saat gunung api menciptakan lava mengalir diatas sedimen basah dan dalam skala besar, letusan freatik ini dapat mencairkan puncak gletser atau air danau.   

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun