Mohon tunggu...
rdsinta
rdsinta Mohon Tunggu... Freelancer - Content writer

| Bacalah untuk upgrade dirimu | Double Degree S1 Farmasi dan Sastra Inggris 2022, aktif dalam penulisan konten tentang berbagai informasi yang unik, menarik dan kekinian di sekitaran masyarakat | Instagram : @rdsinta_

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Gempar, Limbah Nuklir Fukushima Jepang di Buang ke Samudra Pasifik

27 Agustus 2023   08:34 Diperbarui: 27 Agustus 2023   08:37 317
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Pembuangan Limbah Nuklir Jepang via unsplash.com  

Lagi-lagi dunia mengalami krisis pencemaran lingkungan salah satunya di daerah perairan. Jepang dinilai sebagai Negara yang sangat teratur dalam membuang sampah kini menjadi sorotan dunia akibat membuang limbah nuklir ke perairan Samudra pasifik. 

Tindakan ini mendapat banyak kecaman dari berbagai pihak pasalnya dengan membuang limbah nuklir yang bersifat radioaktif mulai menimbulkan banyak kekhawatiran bagi warga dunia. 

Walaupun pemerintah Jepang mengklaim hal ini aman dan sesuai prosedur dan aturan international namum tetap saja pasti ada bahaya mengintai bagi kelangsungan kehidupan, ekosistem bawah laut bahkan kehidupan manusia karena paparannya dari radioaktif yang tak main-main jika benar terpapar.

Alasan Jepang mengenai kegiatan ini karena biaya rendah jika membuang limbah ke laut serta Jepang pun tak segan untuk menandatangani konvensi PBB tentang Hukum Laut dan akan bertanggungjawab serta berkewajiban dalam melestarikan lingkungan laut. Pelepasan limbah nuklir ini akan dirancang secara betahap selama tiga dekade ke depan. 

Jepang yakin tindakan ini tidak akan menimbulkan resiko besar bagi lingkungan dan kehidupan manusia bahkan IAEA yaitu suatu Badan Energi Atom Internasional juga mengatakan bahwa kegiatan pembuangan limbah ini aman karena menurutnya dampak radioaktif yang mengandung tritium pada lingkungan dan manusia "dapat diabaikan" karena kadarnya telah memenuhi standar aman internasional dimana Jepang melakukan pengolahan terlebih dahulu sebelum membuang limbah nuklir ini dan menyatakan bahwa air diencerkan terlebih dahulu dan disaring untuk membuang zat radioaktif kecuali tritium yang kadarnya jauh di bawah batas berbahaya teknologi yang Jepang gunakan untuk pengolahan limbah ini dinamakan ALPS (Advanced Liquid Processing System) yang tidak berdampak pada efek radiasi.

Namun, yang menjadi kekhawatiran warga dunia apakah yakin teknologi tersebut dapat menghilangkan zat radioaktif yang dikandungnya terutama tritium? Zat radioaktif memiliki umur yang panjang dan peluruhannya membutuhkan waktu yang tidak singkat. 

Secanggih apapun teknologi tetap saja yang namanya limbah bersifat toksik atau racun apalagi dibuang ke perairan biota laut dan ekosistemnya dapat terganggu dan membahayakan serta merugikan kehidupan. 

Bagaimana nasib para nelayan yang mata pencahariannya mulai terganggu akibat ketidayakinan publik akan kaeamanan hasil tangkapannya?

Memang radioaktif ini tidak langsung menimbulkan permasalahan bagi kehidupana namun apakah benar zat radioaktif ini dapat meluruh sempurna di perairan?

Dan yang kita tahu proses peluruhan itu membutuhkan waktu yang panjang apalagi dengan melibatkan biota laut disekitarnya yang terkoneksi dalam rantai makananan dampak yang ditimbulkan bersifat akumulatif dan akan terlihat setelah 5-10 tahun mendatang atau puluhan tahun mendatang di masa depan yang menyebabkan situasi bumi semakin memburuk. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun