Lagi-lagi AI teknologi kecerdasan yang mampu membantu dalam pekerjaan manusia. Teknologi AI kali ini dibuat untuk membantu mengurai kemacetan yang menjadi masalah sehari-hari di ibukota.Â
Perangkat teknologi buatan ini  bernama Network Operation Centre (NOS) Intelligent Traffic Light System (ITS) yang bertujuan untuk mengurai kemacetan dengan mengurangi penumpukkan kendaraan saat lampu merah.Â
Sederhananya, AI ini semacam kamera CCTV jalan yang mampu melihat bahkan mendeteksi setiap kendaraan yang melintas khususnya di persimpangan.Â
Nantinya, secara otomatis AI ini akan mengatur lampu lalu lintas dengan menyesuaikan jumlah kendaraan yang lalu lalang dimana ketika jalanan padat maka lampu merah ke hijau akan dipercepat sedangkan jika jalanan kosong maka akan menyesuaiakan supaya lampu merah tetap menyala.Â
Intinya, teknologi AI ini akan memprioritaskan lampu hijau saat arus kendaraan terpantau padat.
Kegunaan lain dari AI ini juga mampu memperkuat sistem manajemen lalu lintas dimana secara otomatis dapat menghitung secara cepat dan akurat volume lalu lintas khususnya di persimpangan dalam hal ini, data yang disajikan pun akan lebih cepat dan akurat untuk mengetahui perbandingan antara kapasitas jalanan dengan kepadatan lalu lintas di jalan tersebut.Â
Dalam hal prioritas lain, teknologi AI ini juga sangat memprioritaskan bagi angkutan umum yang melintas tujuannya agar waktu yang digunakan lebih efektif dan efesien tidak terjebak kemacetan di perjalanan seperti rute TransJakarta.
AI ini memang sangat membantu dalam pekerjaan manusia. Yang biasanya pengaturan jalanan ini secara manual melalui control room, sekarang langsung di tempat secara otomatis menyesuaikan dengan kebutuhan.Â
Misalnya sisi utara-selatan yang setiap pagi selalu padat di jalur selatannya, maka secara otomatis sistem yang ada akan menghitung dan memberikan waktu panjang di jalur selatan karena titiknya menuju ke sana.Â
Cara kerja AI ini menjalankan fungsi dari adaptive force untuk melihat titik kepadatan dari setiap simpang di jalanan. Sistem ATCS dengan pengeras suara dalam mengatur lalu lintas mungkin tidak akan lagi digunakan, digantikan dengan teknologi AI yang bisa bekerja sendiri.
Jadi, efektifkah AI ini dalam mengurai kemacetan nantinya? Kita lihat saja sampai kapan AI dapat bertahan dalam penggunaannya.Â
Unsur pemeliharaan, pengecekan real time harus tetap dilakukan agar jika sewaktu-waktu system mengalami error tidak berdampak besar kembali pada kemacetan yang ada.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H