Mohon tunggu...
rdsinta
rdsinta Mohon Tunggu... Freelancer - Content writer

| Bacalah untuk upgrade dirimu | Double Degree S1 Farmasi dan Sastra Inggris 2022, aktif dalam penulisan konten tentang berbagai informasi yang unik, menarik dan kekinian di sekitaran masyarakat | Instagram : @rdsinta_

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Cari Tahu Yuk Keberadaan Mikroplastik yang Tidak Kita Sadari

7 Mei 2023   10:30 Diperbarui: 7 Mei 2023   10:38 168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi mikroplastik via unsplash.com 

Mikroplastik merupakan suatu pencemaraan plastik yang memiliki ukuran kurang dari 4,8 milimeter. Mikroplastik ini sifatnya sangat berbahaya karena dapat menyebabkan keracunan dari kandungan bahan kimianya seperti PCB yang terakumulasi pada bagian plastik. Seperti yang kita tahu, plastik tidak bisa terurai baik di daratan maupun lautan, plastik ini hanya akan hancur menjadi berupa serpihan-serpihan kecil dalam waktu lama karena faktor lingkungan atau faktor lain hingga merubah ukurannya saja.

Hal inilah yang menyebabkan mikroplastik memiliki potensi sebagai polutan yang sangat berbahaya karena zat yang dikandungnya dapat masuk kedalam jaraingan tanah atau terbawa ke laut dan jika di laut mikroplastik ini akan mengendap dan terbawa arus ombak yang bercampur dengan pasir pantai. Selain membahayakan ekosistem lingkungan dan laut ternyata penelitian menyebutkan bahwa mikroplastik ini mudah tertelan oleh hewan laut saat ini baik disengaja ataupun tidak karena ada yang menyebutkan bahwa hewan laut saat ini lebih menyukai mikroplastik karena mereka mengganggapnya sebagai plankton dimana ukurannya kecil dengan jumlah yang banyak. 

Mikroplastik yang biasa ditemui diantaranya jenis fiber, film, fragmen dan pallet.

Dari sisi kesehatan, mikroplastik ini dapat meningkatkan resiko peradangan, gangguan saraf, ataupun penyakit neurodegeneratif seperti Alzeimer dan Parkinson. Partikel sampah plastik ini diketahui dapat masuk ke tubuh manusia melalui air minum dari botol plastik dan kemasan makanan. Faktanya memang kehidupan masyarakat modern saat ini tak lepas dari yang namanya plastik dan kontaminasi dari mikroplatik sehingga menjadi perhatian global walaupun memang paparannya tidak bisa sepenuhnya untuk hindari. Beberapa langkah kecil untuk meminimalisir paparannya yaitu :

  • Minumlah air langsung dari sumbernya keran, ledeng atau air sumur. Walaupun butuh waktu untuk merebusnya tapi lebih aman dibandingkan dengan minum dari air kemasan.
  • Memanaskan makanan jangan di dalam plastik karena khawatir zat yang ada di dalam platik melarutkan bahan kimia ke dalam makanan yang diolah.
  • Konsumsi makanan organik dan segar.
  • Kurangi produk-produk plastik, jika terpaksa maka biasakan untuk mendaur ulang.
  • Tidak membuang sampah sembarangan.
  • Gunakan transportasi umum.

Itulah beberapa langkah kecil yang diharapkan mampu menekan paparan mikroplastik yang ada dilingkungan sekitar. Dalam berbagai aktivitas sehari-hari memang mikroplastik ini sering ditemukan pada serat buatan dari pencucian pakaian, debu ban kendaraan yang bergesekan dengan aspal jalan, microbeads produk kosmetik, sampah plastik dan lainnya. 

Memang mikroplastik ini sangat berbahaya dalam jangka waktu lama. Untuk itu mari kita jaga lingkungan sekitar dan ekosistem bumi ini, jangan sampai rusak akbiat ulah kita sendiri. Sayangi lingkungan kita karena mereka ada untuk kita juga. Lingkungan bersih menciptakan kenyaman dan bebas dari segala kekhawatiran ancaman penyakit. Langkah kecil yang kita terapkan akan memberikan perubahan besar jika setiap orang menerapkannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun