Pendidikan di Indonesia oleh pemerintah masih menjadi fokus dalam pengembangan. Padahal seperti kata pepatah menyatakan jika Negara ingin maju maka sumber dayanya perlu dimajukan salah satunya melalui pendidikan.Â
Solusi yang diberikan oleh pemerintah pun belakangan ini turut tersorot dan terkadang menimbulkan pro kontra saat penerapannya. Ketika dunia pendidikan saja tidak terarah dengan baik bagaimana dengan para tenaga pendidik atau para muridnya yang menjalankannya?
Dalam setiap tahun pasti ada saja perubahan kurikulum pendidikan sebenarnya hal ini sangat bagus agar terciptanya terobosan baru dalam dunia pendidikan, apalagi jika memenuhi kebutuhan para peserta didik atau tenaga pendidiknya pasti program ini akan sangat tepat untuk diterapkan.Â
Hal yang menjadi permasalahan, sebenarnya bagaimanapun kurikulum yang diterapkan jika sudah mumpuni dan fasilitasnya lengkap juga bisa terjangkau oleh seluruh kalangan maka dunia pendidikan di Indonesia akan sangat berkembang. Sekolah seharusnya harus bisa menjadikan siswanya sebagai tempat bernaung dalam proses pencapaian menuju masa depan yang lebih maju. Pro kontra yang dahulu sempat trending topik di media sosial mengenai penerapan PJJ (Pendidikan Jarak Jaruh) tercipta karena memang di beberapa daerah khususnya pelosok atau sekolah terpencil masih diberatkan oleh jangkauan jaringan yang sangat terbatas. Untuk itu, pentingnya penerapan kurikulum ini harus didukung dengan akses digital yang mumpuni agar bisa menjangkau seluruh kalangan.
Revisi mengenai kurikulum pendidikan ini dalam setiap tahunnya memang telah banyak perubahan seperti pada 2020-2021 yang merupakan tahap awal atau penyiapan regulasi dalam pengembangan kurikulum yang dilakukan uji coba penerapannya dari tahun 2021 dan masih akan terus berlanjut sampai 2024 untuk penerapan "kurikulum merdeka" agar lebih luas jangkauannya. Platform media online yang semakin banyak perubahan dan akses digital yang hampir merata membuat "kurikulum merdeka" ini menjawab tantangan mengenai kekhawatiran proses pendidikan di Indonesia.
Dalam pengembangannya merdeka belajar dan merdeka berbudaya akan menjadi fokus saat ini dalam dunia pendidikan. Hal ini bertujuan untuk proses peningkatan kualitas pembelajaran dalam satuan pendidikan dan perbaikan kualitas serta pemulihan krisis pembelajaran. Peningkatan kualitas pembelajarannya pun berdasar pada "Keadilan" dimana ini merupakan salah satu tujuan utama dari Merdeka Belajar. Merdeka belajar sendiri memberikan kebebasan kepada para siswanya untuk memilih dan mengelola minat bakat yang ada pada dirinya untuk mengembangkan keterampilan dan skill yang mungkin dibutuhkan di masa depan. Sedangkan, untuk merdeka berbudaya dimaksudkan agar membantu dalam mengembangkan nilai rasa nasionalisme dan identitas masyarakat Indonesia sehingga kesadaran dan apresiasi akan nilai moral, budaya dan seni yang didukung dengan akhlak dan etika yang baik diharapkan dalam membentuk karakter yang tangguh, unggul dan baik dalam berkehidupan karena memang pendidikan karakter atau akhlak ini sangat memiliki andil yang besar untuk meningkatkan mutu atau kualitas pendidikan maupun kehidupan sosial-budaya di Indonesia.
Lalu yang menjadi permasalahan saat ini yaitu bagaimana dengan kualitas tenaga pendidik, lingkungan yang memadai di Indonesia, apakah mampu dan siap juga untuk menjawab tantangan ini atau justru perlu masih perlu adanya gebrakan baru lagi yang sudah mumpuni atau tidak ?
Berbagai permasalah ini memang harus menjadi pertimbangan lagi bagi pemerintah dalam penerapannya. Perlu adanya kolaborasi penuh antara tenaga pendidik dan siswanya dalam mewujudkan merdeka belajar dan merdeka berbudaya ini yang didukung dengan akses pendidikan yang benar-benar dapat memberikan kebermanfaatan dan praktik baik agar dampak positifnya dapat dirasakan sepenuhnya.
Saat ini, memang untuk mendukung tenaga pendidik agar lebih berkualitas dan tidak bergantung pada buku teks saja, pemerintah telah meluncurkan platform Merdeka Mengajar yang diharapkan mampu mendiferensiasi proses pembelajaran agar lebih interaksif dan menciptakan pengalaman belajar aman, inklusif dan menyenangkan serta menantang bagi para siswanya. Dalam hal ini memang para tenaga pendidik sudah semestinya bisa berkembang dan ikut mengupgrade cara mengajar sesuai dengan tuntutan zaman yang semakin maju. Untuk itu, kolaborasi antar pemerintah sang penyedia fasilitas dan pembuat kebijakan harus mampu dan siap memberikan kesempatan bagi para pendidiknya agar senantiasa mengembangkan keahlian dan memberikan kesempatan yang relevan dengan bidang karir dan minat mereka. Hal ini juga yang akan mendorong dalam pengembangan kreativitas dan inovasi bagi para pendidik untuk mengembangkan kurikulum agar terwujud dan berjalan secara maksimal.Â
Pada intinya, praktik baik Merdeka Belajar dan Merdeka Berbudaya ini "guru"-lah yang berperan dan sebagai fasilitator atau pembimbing dan pendamping sekaligus motivator bagi peserta didiknya dalam perwujudan kurikulum merdeka. Agar metode-metode yang dijalankan ini lebih efektif dan tepat sasaran maka praktik baik yang bisa diterapkan salah satunya melalui proses pembelajaran berbasis proyek, kolaboratif, mandiri, berbasis teknologi dan pembelajaran yang berdasar dari pengalaman.Â