Mohon tunggu...
Sinta Perila
Sinta Perila Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

"Serendipity", Kebetulan yang Berujung Menyenangkan

22 Februari 2018   16:39 Diperbarui: 22 Februari 2018   16:44 450
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebuah buku yang berjudulkan Serendipity karya Erisca Febriani yang berasal dari Bandar Lampung dan telah membuat beberapa Novel dan menyalurkan karyanya tersebut memalui wattpad, bahkan salah satu novelnya telah di filmkan sehingga mendapat best seller dan inilah novel keduanya yaitu Serendipity.

Kata Serendipity tersebut diambil dari jalan cerita si tokoh utama yang mengalami berbagai  masalah yang bertubi-tubi dalam hidupnya sehingga dia mengetahui  setiap masalah tersebut membuat dia semakin tegar dan dewasa dalam menghadapinya karena ketegaran dan kesabarannya dia mendapatkan hasil dan akhir yang lebih baik dari sebelumnya walaupun perjalanannya untuk menuju akhir itu membutuhkan ketegaran dan kesabaran yang kuat, seperti dalam novel tersebut mengatakan bahwa "kebetulan yang berujung menyenangkan, yang biasa orang sebut serendipity" bahwa setiap masalah yang dihadapi pasti ada maksud dan tujuan tertentu, namun seberapa tegar dan kuatkah untuk menghadapinya, Karena terkadang masalah membuat kita down atau terjatuh namun serendipity tersebut menyatakan bahwa ada pelangi sehabis hujan atau setelah kesedihan pasti ada kebahagiaan.

Awalnya Arkan dan Rani adalah sepasang kekasih yang sudah cukup lama berpacaran namun pada suatu malam Arkan memutuskan Rani begitu saja, hari demi hari berlalu masalah Rani semakin lama semakin meleluasa dalam kehidupannya, Rani merasa kalau hubungan mereka tidak seperti yang dulu lagi di mana pertama kali Rina mengenal Arkan. Arkan yang dulunya selalu ada untuk rani dan kini menjadi sosok yang dingin terhadap Rani, ditambah lagi Rani dan ibunya yang harus melunasi hutang almarhum ayahnya sehingga membuat Rani tetap kuat untuk menghadapi segala masalahnya.

Serendipity mengangkat sebuah tema dimana seorang gadis bernama Rani harus berjuang dan bertahan hidup demi keluargadan masalah yang dia hadapi.

Alur yang digunakan dalam novel tersebut adalah maju mundur(campuran) dimana novel tersebut menampilkan beberapa potongan flashback yang menceritakan latar belakang cerita. Seperti dalam kutipan tersebut " tanpa sadar, rani senyum-senyum sendiri sebelum menundukan wajah, sadar bahwa dirinya kembali teringat masalalu" kalimat tersebut menyatakan bahwa Rani yang tengah mengingat masalalu yang sulit untuk di lupakannya, walaupun dia berusaha untuk tidak mengingat masalalu tersebut namun tidak bisa baginya untuk melupakannya.

Waktu yang digunakan adalah pagi hari di mana setiap pagi Rani harus pergi ke sekolah, adapun siang hari di mana Rani juga pernah diajak oleh seorang laki-laki yang bernama Gibran di suatu pantai yang bernama Pantai Santolo Garut yang jaraknya jauh dari rumahnya dan juga pada siang hari Rani harus pulang sekolah baik itu sendiri ataupun bersama temannya dan pada malam hari Rani biasanya pulang dari pekerjaannya.

Adapun latar dan tempat yang digunakan adalah taman vanda di mana Arkan memutuskan hubungan mereka dan di taman itu juga Arkan bertemu Rani untuk yang keduakalinya dengan bertujuan untuk meminta maaf kepada Rani. sekolah dan kelas yang sudah menjadi rumah kedua bagi Rani di mana Rani lebih banyak menghabiskan waktunya di sekolah di bandingkan rumahnya, dan suka duka juga telah mengiringnya di sekolah tersebut,  ada juga rumah Rani yang dia tinggali sekarang di mana rumah itu sudah menjadi kenangan terindah bagi nya bersama ibu dan almarhum ayahnya , namun semua berubah setelah ayahnya meninggal, ibunya yang kini menjadi kurang memperhatikan Rani, tidak pernah membuat sarapan untuk Rani apalagi untuk menanyakan Rani sudah makan atau belum, ditambah lagi ibunya yang sering pulang larut malam , dan juga di mana Rani yang selalu bekerja untuk melunasi hutang almarhum ayahnya yang kini harus di tanggung Rani dan ibunya di mana tempat mereka bekerja adalah Hotel dan  restoran.

Suasana cerita novel tersebut sedih karena kebanyakan menceritakan suasana hati dan hari Rani yang begitu mengharukan dan banyaknya masalah yang selalu menimpa Rani baik di sekolah Rani selalu di bully oleh teman-temannya begitu juga di rumah Seorang ibu yang tidak pernah memperhatikan dan memperdulikan anaknya, terkadang Rani dan ibunya juga sering bertengkar di rumah.

Rani adalah seorang yang pendiam ketika di kelas namun dia juga mempunyai keceriaan ketika ada orang yang berusaha membuat dia tersenyum, dia juga adalah wanita yang tegar walaupun masalah silih berganti menimpa hidupnya dia masih saja mampu untuk melewatinya walaupun sebenarnya dia meginginkan untuk keluar dari masalah tersebut, dia juga mempunyai sifat yang baik, yang tidak pernah hilang dari kehidupannya walaupun teman-teman nya sering nge-bully Rani namun dia tetap sabar untuk menghadapinya, seperti temannya Jean yang telah menghianati Rani sehingga sebuah nama yang diberikan oleh orang tuanya rusak karena ulah teman-temannya yang bersangka buruk terhadap Rani sehingga membuat Rani harus dikeluarkan dari sekolah, karena Rani adalah wanita yang baik, murah hati dan sabar Rani pun memaafkan Jean yang telah berbuat banyak salah terhadap Rani.  

Arkan adalah tokoh yang sangat baik, dingin, peduli terhadap keluarga, dan teman, apa lagi terhadap orang tuanya walaupun ayahnya telah menyakiti hati ibunya dan Arkan, namun Arkan tetap menyayangi ayahnya.

Dan selanjutnya adalah Gibran, Gibran adalah sosok yang baik, rela berkorban, humoris, ramah, dan tidak sombong. Dia adalah sahabat Rani semenjak Rani putus hubungan dengan Arkan, Gibran adalah satu satunya orang yang mengerti Rani, dia selalu membuat beribu cara supaya sahabat nya Rani itu tersenyum. Gibran adalah sosok laki-laki yang baik dan rela berkorban demi temannya khususnya Rani, seperti membantu Rani untuk membayar hutang almarhum ayah Rani, Gibran adalah orang yang selalu tersenyum dan ceria.

Rani adalah tokoh yang protagonis, Arkan protagonis Loli antagonis dan Gibran protagonis.

Novel ini mengingatkan kita supaya menganggap rata semua makhluk ciptaanya karena dimata Tuhan tidak ada yang tinggi, lebih tinggi dan rendah, dimata Tuhan manusia itu sama, dan kita juga belajar dari kehidupan kita, hidup tidak akan selalu berada di atas ada kalanya akan berada di bawah, persis seperti roda yang berputar, suatu saat akan merasakan kebahagiaan dan suatu saat pasti akan merasakan kesukaran dalam hidup, dan intinya setiap orang pasti tidak akan terbebas dari suatu yang namanya masalah.

Selanjutnya yaitu sudut pandang, sudut pandang yang digunakan adalah sudut pandang orang ketiga serba tahu karena di novel tersebut banyak menggunakan kata ia atau nama.

Nilai sosial yng perlu kita petik dari novel ini adalah jangan berfikir atau menganggap orang itu salah atau benar sebelum mengetahui penjelasan atau kebenarannya terlebih dahulu, karena itu dapat merugikan dirimu dan orang lain yang berada di sekitar mu, karena itu sama halnya dengan kamu men-judge orang sebelum mengetahui kebenarannya.

Nilai sosial yang di dapat adalah, kepedulian terhadap teman dan sahabat seperti saling menolong satu sama lain.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun