Mohon tunggu...
Sinta Maulida
Sinta Maulida Mohon Tunggu... Administrasi - hobi menulis puisi

Saya sangat suka menulis puisi bebas tentang apa saja

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Kebahagiaan Masa-masa SMK

4 Juli 2019   11:37 Diperbarui: 4 Juli 2019   11:41 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Pertama kali aku ikut kegiatan ekstrakulikuler yaitu silat Merpati Putih, aku terkejut bukan kepalang. Ternyata lelaki yang sering ku lihat sering lewat depan kelas ku itu ternyata dia juga ikut eskul yang sama dengan ku. Namun, sepertinya ia adalah kakak senior ku, dan yang membuat ku kaget adalah  ketika demonstrasi eskul dia lah yang menghancurkan hebel 3 tumpukan dengan kepala. Disaat itulah aku mulai tertarik padanya.

Pada saat itu, kita berdua makin akrab dan sering cerita banyak tentang persilatan Merpati Putih.Bahkan kita sering ngobrol juga tentang hobi kita  berdua, entah mengapa semakin hari kita semakin dekat, bukan hanya saat eskul, tetepi pas di sekolah pun aku sering diajak makan di kantin bersama teman-temannya dia, tak terasa hari terus berlalu. Perasaan ku semakin tak menentu, Apa mungkin aku merasakan jatuh cinta? Ah entah apa yang kurasa, aku nyaman ketika berada didekatnya.

Hari terus berganti. Dan akhirnya hari pelepasan pun tiba, Ia lulus dan kini ia tinggal di Jakarta. Selang 1 tahun lamanya aku pun wisuda. Dia mengabariku bahwa ia tidak bisa hadir karena ada tugas kuliah. Disitu aku sangat amat kecewa, padahal ku tahu ia bukan siapa-siapa. Detik demi detik terus bergulir, acara telah selesai dan aku pulang kerumah. Ternyata dia sudah ada dirumah dan menyiapakan kejutan kecil untukku. "Happy Graduation, semoga apa yang disemogakan tersemogakan, apa yang di impikan terwujudkan",Ucapnya. Disitu aku terkejut bukan main. Dan kami pun melepas rindu karena sudah 1 tahun tak bertemu.

Namun, dia harus balik lagi ke Jakarta untuk melanjutkan kuliahnya, dan dia berkata"Maukah kau temani ku hingga aku sukses?, Temani ku dari aku tak punya apa-apa hingga kelak nanti aku punya segalanya?'". Aku hanya tersenyum dan mengangguk. Kemudian setelah dia sudah lulus kuliah, dan aku pun sedang menjalankan kuliah semester akhir, tiba-tiba dia datang kerumah bersama keluarganya untuk melamarku. Dan kami pun akhirnya memutuskan untuk menikah.

Tak ku sangka ternyata lelaki yang pas aku wisuda SMK mengatakan "Maukah kau temani ku hingga aku sukses, temani ku dari aku tak punya apa-apa hingga kelak punya segalanya", dan kini aku wisuda S1,dan lelaki yang mengucapkan itupun telah menjadi suamiku.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun