Program Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Kelompok 55 sukses menggelar sosialisasi bertemakan "Find yourself" di Desa Petungsewu Kecamatan Dau, Kabupaten Malang yang berkolaborasi dengan Pusat Informasi Konsultasi Remaja (PIK-R) yang sudah terbentuk mulai akhir tahun 2020.
Sesuai dengan tema yang dibawakan yaitu "Find Yourself" pada kegiatan sosialisasi ini bermaksud untuk mengajak para remaja setempat yang berperan penting dalam membangun kesejahteraan desa petungsewu di masa yang akan datang, agar lebih mengerti akan jati diri mereka serta posisi mereka sebagai bibit unggul yang nantinya akan bertanggung jawab penuh dalam memajukan kesejahteraan Desa Petungsewu.Â
Tidak hanya itu sosialisasi ini juga menjadi salah satu solusi untuk mencegah terjadinya pernikahan dini yang sering terjadi di lingkungan Desa Petungsewu
Hal ini dibuktikan dengan antusias remaja setempat serta dukungan dari Ikatan Pelajar NU (IPNU) yang ikut berpartisipasi dalam kegiatan sosialisasi yang diadakan di balai desa pada hari Sabtu tgl 25-26 September 2021.Â
Maria Widya selaku Koordinator dari kelompok 55 PMM UMM juga mengatakan bahwa kegiatan sosialisasi ini di bagi menjadi 2 sesi yaitu sesi di hari pertama mengenai "Pilihan yang Tepatkah Tuk Menikah Muda" yang dibawakan oleh Annisah Nurul Azizah S.Psi lulusan sarjana psikologi UMM.Â
Kemudian sesi yang di hari kedua adalah "Entrepreneur + Digital Marketing Training" yang dibawakan oleh Maria Widya beserta salah satu rekan anggotanya.
Pada Kegiatan Sosialisasi ini dilaksanakan sesuai dengan protokol kesehatan yang berlaku, mulai dari memakai masker sampai jaga jarak sudah disiapkan secara matang oleh para anggota kelompok 55 PMM UMM.Â
Selain itu juga kegiatan sosialisasi ini sudah disetujui oleh Supriadi selaku kepala desa Petungsewu dan juga dihadiri oleh Izza dan Winda Selaku penanggung jawab organisasi PIK-R.
Hal yang berkesan bagi para remaja yang ikut berpartisipasi dalam kegiatan sosialisasi ini adalah saat sesi kedua yang membahas mengenai pentingnya sebuah tagline dalam memasarkan sebuah produk di  sosial media.Â
Sebab hal ini berkaitan dengan menumbuhkan jati diri para remaja untuk memulai bisnis di saat masih muda dengan cara berjualan secara online yang menggunakan strategi Digital Marketing salah satunya adalah penggunaan tagline atau kata kunci pada produk yang mau dijual.Â
Tidak hanya itu Maria Widya beserta rekannya mengajak semua peserta untuk melatih cara membuat sebuah tagline dengan contoh sebuah snack yang biasa dibeli oleh para remaja tersebut.Â
Hal tersebut membuat peserta semakin semangat dan juga ada beberapa yang berani untuk maju dan membuat sebuah tagline untuk snack tersebut. Â
Kelompok 55 PMM UMM berharap dengan diadakannya sosialisasi ini, para remaja bisa mengerti akan posisinya sebagai tokoh utama dalam membangun masa depan desa sekaligus bertanggung jawab penuh untuk membangun desa yang lebih berkualitas akan potensi desa maupun SDM masyarakat Desa Petungsewu.Â
Selain itu juga kelompok 55 PMM UMM berharap para remaja desa Petungsewu bisa memiliki penghasilan sendiri di saat masih muda dengan cara berwirausaha atau berjualan online dengan menggunakan strategi Digital Marketing.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H