Mohon tunggu...
Sinta Melinda
Sinta Melinda Mohon Tunggu... Lainnya - MAHASISWI UNIVERSITAS MERCU BUANA | NIM 43223010015 - PRODI S1 AKUNTANSI

Mata Kuliah: pendidikan anti korupsi dan kode etik UMB. Dosen Pengampu: Prof. Dr. apollo Daito, S.E., Ak., M.Si., CIFM, CIABV., CIABG Universitas Mercu Buana Meruya Prodi S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kemampuan memimpin diri dan upaya pencegahan korupsi, dan Etik: Keteladanan Mahtama Gandhi

19 Desember 2024   16:27 Diperbarui: 19 Desember 2024   16:27 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gandhi percaya bahwa korupsi tidak hanya terkait dengan uang, tetapi juga dengan penyalahgunaan kekuasaan, manipulasi kebenaran, dan pelanggaran etik. Ia menekankan bahwa setiap individu harus berjuang melawan godaan untuk mengutamakan keuntungan pribadi di atas kepentingan umum. Prinsip-prinsip Gandhi seperti Satya (kebenaran) dan Ahimsa (tanpa kekerasan) relevan untuk mendorong budaya transparansi dan akuntabilitas.

Mahatma Gandhi adalah salah satu tokoh paling berpengaruh dalam sejarah dunia yang dikenal karena pendekatannya yang tanpa kekerasan dan dedikasinya terhadap prinsip-prinsip moral yang tinggi. Keteladanannya memberikan inspirasi tidak hanya dalam perjuangan melawan penjajahan, tetapi juga dalam membangun integritas pribadi dan sosial. Dalam konteks modern, pelajaran dari Gandhi sangat relevan untuk mendorong etika, kepemimpinan, dan pencegahan korupsi.

Kehidupan Sederhana dan Prinsip Dasar

Gandhi menjalani hidup sederhana yang mencerminkan konsistensinya dengan nilai-nilai yang ia perjuangkan. Beberapa prinsip utama yang menjadi landasan hidup Gandhi adalah:

  1. Satya (Kebenaran): Gandhi percaya bahwa kebenaran adalah inti dari semua tindakan manusia. Dalam praktiknya, ia selalu berusaha untuk berkata dan bertindak sesuai dengan fakta.
  2. Ahimsa (Tanpa Kekerasan): Tidak menggunakan kekerasan dalam mencapai tujuan adalah salah satu prinsip yang paling terkenal dari Gandhi. Ia meyakini bahwa kekerasan hanya akan memperburuk ketidakadilan.
  3. Swadeshi (Kemandirian): Gandhi mendorong penggunaan barang-barang lokal untuk meningkatkan kemandirian ekonomi, yang juga dapat diartikan sebagai penolakan terhadap ketergantungan pada sistem yang tidak etis.
  4. Brahmacharya (Pengendalian Diri): Melatih pengendalian diri dianggap oleh Gandhi sebagai cara untuk mencapai integritas dan konsistensi dalam tindakan.

Keteladanan dalam Kepemimpinan

Sebagai pemimpin, Gandhi tidak hanya memimpin dengan kata-kata, tetapi juga dengan tindakan. Ia menjadi simbol bagaimana kepemimpinan yang berlandaskan nilai dapat menciptakan perubahan besar. Berikut adalah beberapa pelajaran penting dari kepemimpinan Gandhi:

1. Kepemimpinan Melalui Keteladanan

Gandhi percaya bahwa seorang pemimpin harus menjadi contoh bagi orang lain. Ia menunjukkan bahwa integritas dan konsistensi dalam tindakan adalah kunci untuk membangun kepercayaan.

2. Keberanian untuk Menghadapi Ketidakadilan

Meskipun sering kali menghadapi tekanan dan risiko pribadi, Gandhi tidak pernah menghindar dari memperjuangkan apa yang ia anggap benar. Ini menunjukkan pentingnya keberanian moral dalam kepemimpinan.

3. Kolaborasi dan Keterlibatan Masyarakat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun