Pemuda Jaman Now
Kemarin saya melihat tayangan YouTube anak muda sineas, Iqbal Ramadhan. Pemeran Dylan ini, ternyata sudah memiliki channel YouTube yang dimotori oleh management Vincent dan Desta.
Episode kali ini bercerita tentang perfilman tahun 90an. Dia mencoba searching di internet, dan melakukan meet up dengan tokoh perfilman dimasanya, yaitu Bucek Depp. Lewat pembicaraan tersebut kita jadi tahu rumitnya produksi film saat itu dibandingkan sekarang.
Dulu pengambilan gambar tidak bisa berulang-ulang, karena terbatasnya durasi rol film. Jika selesai, rol film ini harus dibawa ke luar negri untuk diprint dan baru bisa dibawa kembali ke negara kita, beberapa bulan kedepan. Selanjutnya akan diolah untuk proses editing sekaligus  dubbing suara dari pemainnya. Inipun membutuhkan waktu yang tidak sedikit, bisa hitungan bulan.
Wuiihh… repot tenan ya?.
Belum lagi pembuatan poster yang masih menggunakan lukisan tangan. Terkadang hasilnya jauh dari kemiripan, alias beda 180 derajat. Eh, jadi inget filter yang ada di handphone kita.  Kan, bisa bikin kita jadi beda juga, bahkan bisa 360 derajat. Ayo, ngaku…
Kini pengambilan gambar, suara hingga peredam kebisingan, sudah bisa dilakukan dengan mudah tanpa memakan waktu lama. Malah, siapapun bisa membuat mini film hanya bermodalkan smartphone, dan menguploadnya di media sosial dalam hitungan jam.
Menjadi pemuda jaman now, bagaikan berdiri disebuah ruangan dengan beragam cermin. Tiap cermin ada banyak kisah hidup masa lalu yang dengan 1 klik saja, semua bisa terurai dalam genggaman tangan. Bahkan mereka bisa mengkreasikan masa depan lewat media tersebut.
Ngomong-ngomong... bagaimana suasana pemuda jaman kita dulu? Lebih seru mana antara kita dan mereka?...Â