Mohon tunggu...
Sinta Lestari
Sinta Lestari Mohon Tunggu... Guru - Guru

Seorang pengajar dan pembelajar. ambil yang baik, buang yang tidak baik. happy reading.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Model Alternatif Pengembangan Profesi Berkelanjutan di Era Industri 4.0

1 Desember 2024   00:00 Diperbarui: 1 Desember 2024   07:40 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di tengah transformasi besar yang terjadi dalam dunia pendidikan, kita kini memasuki era yang dikenal sebagai Revolusi Industri 4.0, sebuah zaman yang membawa perubahan radikal dalam teknologi, cara berkomunikasi, dan cara bekerja. Era ini bukan hanya mempengaruhi sektor industri, tetapi juga mendalam mengguncang tatanan pendidikan global, termasuk cara kita memandang profesionalisme guru. Dalam dunia yang semakin terhubung secara digital ini, guru dituntut untuk tidak hanya menguasai materi pembelajaran, tetapi juga untuk beradaptasi dengan teknologi dan metode pengajaran yang terus berkembang. Keberhasilan pendidikan, yang selama ini diukur dengan capaian akademik siswa, kini mulai memandang guru sebagai pusat dari perubahan tersebut.

Namun, profesionalisme guru di abad 21 mengalami pergeseran yang signifikan. Dari profesionalisme tradisional yang menekankan otonomi dan pertimbangan berdasarkan keilmuan, kini kita memasuki era baru di mana kompetensi menjadi acuan utama dalam menilai keberhasilan seorang guru. Pengembangan profesional yang berkelanjutan menjadi kunci dalam menjawab tantangan-tantangan yang ada. Dalam konteks ini, pengembangan profesionalisme guru bukan hanya sekadar proses individu, melainkan juga bagian dari perubahan sosial yang lebih besar dalam sistem pendidikan itu sendiri.

Teks ini berupaya untuk menggali lebih dalam mengenai model alternatif pengembangan profesi guru di era Revolusi Industri 4.0. Menghadirkan konsep-konsep pengembangan profesional yang berkelanjutan, dengan fokus pada perubahan sosial, pengembangan siswa, serta transformasi sekolah dan sistem pendidikan. Seiring berjalannya waktu, proses pengembangan ini menjadi esensial untuk mempersiapkan para guru menghadapi tuntutan zaman yang semakin kompleks, sekaligus memastikan pendidikan yang berkualitas dan relevan bagi generasi mendatang.

Abad 21 ditandai dengan munculnya masyarakat informasi, yang mengarah pada revolusi industri 4.0, sebuah era yang mengubah berbagai aspek kehidupan, termasuk sektor pendidikan. Masyarakat digital telah membentuk kembali cara kita berinteraksi dan bekerja, dan ini berpengaruh pada cara guru dipandang dan profesionalismenya diukur. Keberhasilan pendidikan kini seringkali diukur melalui capaian prestasi siswa yang terlihat pada ujian nasional dan internasional. Begitu pula dengan profesionalisme guru, yang kini lebih berfokus pada pendekatan berbasis kompetensi yang distandarisasi oleh pihak eksternal, terutama pemerintah. Pendekatan ini berbeda dengan profesionalisme tradisional yang lebih menekankan pada otonomi dan pertimbangan profesional berbasis keilmuan internal profesi itu sendiri.

Pengembangan profesionalisme guru di era industri 4.0 membutuhkan pemahaman yang lebih luas dan integratif, serta strategi yang berkelanjutan. Pengembangan ini tidak hanya berfokus pada peningkatan kompetensi individu, tetapi juga pada perubahan sosial dan organisasi dalam dunia pendidikan.

Pertama, Hakikat Pengembangan Profesionalisasi Guru

Pengembangan staf atau pengembangan profesional adalah suatu proses di mana individu, kelompok, dan organisasi belajar untuk menjadi lebih efektif dan efisien (Williams, 1996). Hargreaves dan Fullan (1991) menyatakan bahwa pengembangan profesional adalah bagian dari perubahan sosial, yang fokusnya tidak hanya pada kinerja individu, tetapi juga pada perubahan yang lebih besar dalam sistem pendidikan secara keseluruhan. Pengembangan profesional yang efektif akan membawa perubahan dalam cara guru bekerja dan mengajar, dan dampaknya akan meluas hingga ke siswa, ruang kelas, dan seluruh sistem sekolah. Ini juga melibatkan proses sosialisasi profesi guru, di mana guru tidak hanya menjadi anggota profesi, tetapi juga berkembang dalam peran mereka, menuju status yang lebih tinggi dalam profesi tersebut.

Kedua, Konsep Pengembangan Profesionalisasi Guru Berkelanjutan

Pengembangan profesional guru berkelanjutan adalah sebuah proses yang tidak terbatas pada langkah tunggal, di mana seorang guru hanya melalui satu tahapan untuk menjadi guru yang berpengalaman. Sebaliknya, ini adalah proses yang berlangsung sepanjang karier guru. Lalitha (2005) memberikan sebuah konsep yang menekankan bahwa perubahan sosial yang efektif dalam pendidikan hanya dapat terjadi apabila perubahan perilaku dan kepercayaan terjadi dalam diri guru dan seluruh elemen dalam pendidikan, termasuk siswa dan orang tua. Berikut ini adalah faktor-faktor yang membentuk pengembangan profesional guru berkelanjutan:

a. Perubahan Sosial (Social Change)

Pengembangan profesional yang efektif tidak hanya mengubah guru, tetapi juga seluruh sistem pendidikan yang lebih luas. Guru perlu bekerja bersama untuk mencapai perubahan profesional yang kuat. Fullan menekankan bahwa perubahan perilaku yang efektif memerlukan komitmen aktif dari semua pihak, termasuk para pemimpin pendidikan.

b. Pengembangan Guru (Teacher Development)

Pengembangan guru berkontribusi langsung pada pengembangan siswa, yang pada gilirannya akan membawa perubahan pada sekolah dan sistem pendidikan secara keseluruhan. Untuk mencapai pengembangan guru yang efektif, sekolah perlu menjadi komunitas belajar yang aktif, yang berfokus pada inovasi dan perbaikan terus-menerus dalam proses pendidikan.

c. Pengembangan Siswa (Student Development)

Pengembangan siswa bukan hanya fokus pada pencapaian akademik, tetapi juga pada pengembangan keterampilan abad 21 (4C), seperti komunikasi, kolaborasi, berpikir kritis, dan kreativitas. Pembelajaran yang efektif mengarah pada pengembangan keterampilan berpikir tingkat tinggi (HOTS), yang menjadi inti dari kualitas pendidikan di era globalisasi ini.

d. Pengembangan Sekolah (School Development)

Sekolah sebagai organisasi pembelajaran perlu menciptakan budaya belajar yang berkelanjutan. Dengan manajemen yang efektif, kepemimpinan yang kuat, dan kolaborasi antara guru, siswa, dan orang tua, sekolah dapat berkembang sebagai pusat inovasi dan pembelajaran yang mendukung pengembangan profesional berkelanjutan bagi para guru.

e. Pengembangan Sistem (System Development)

Pengembangan sistem pendidikan yang berkelanjutan akan mendukung pengembangan guru dan siswa secara terus-menerus. Dengan menggunakan siklus pengembangan sistem, seperti yang diterapkan dalam rekayasa perangkat lunak (SDLC), sekolah dapat merencanakan, menganalisis, dan menerapkan perubahan yang diperlukan untuk memperbaiki kualitas pendidikan.

Kesimpulan

Pengembangan profesi berkelanjutan bagi guru di era industri 4.0 harus mencakup dimensi yang lebih luas, yaitu tidak hanya pengembangan individu guru, tetapi juga perubahan sosial yang melibatkan seluruh sistem pendidikan. Abad 21 mengharuskan kita untuk menyelaraskan perkembangan kompetensi guru dengan tuntutan global yang terus berkembang. Sehingga, pengembangan profesional berkelanjutan harus menjadi bagian integral dari transformasi pendidikan yang lebih besar, yang berfokus pada inovasi, kolaborasi, dan peningkatan kualitas pendidikan secara keseluruhan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun