Di tengah transformasi besar yang terjadi dalam dunia pendidikan, kita kini memasuki era yang dikenal sebagai Revolusi Industri 4.0, sebuah zaman yang membawa perubahan radikal dalam teknologi, cara berkomunikasi, dan cara bekerja. Era ini bukan hanya mempengaruhi sektor industri, tetapi juga mendalam mengguncang tatanan pendidikan global, termasuk cara kita memandang profesionalisme guru. Dalam dunia yang semakin terhubung secara digital ini, guru dituntut untuk tidak hanya menguasai materi pembelajaran, tetapi juga untuk beradaptasi dengan teknologi dan metode pengajaran yang terus berkembang. Keberhasilan pendidikan, yang selama ini diukur dengan capaian akademik siswa, kini mulai memandang guru sebagai pusat dari perubahan tersebut.
Namun, profesionalisme guru di abad 21 mengalami pergeseran yang signifikan. Dari profesionalisme tradisional yang menekankan otonomi dan pertimbangan berdasarkan keilmuan, kini kita memasuki era baru di mana kompetensi menjadi acuan utama dalam menilai keberhasilan seorang guru. Pengembangan profesional yang berkelanjutan menjadi kunci dalam menjawab tantangan-tantangan yang ada. Dalam konteks ini, pengembangan profesionalisme guru bukan hanya sekadar proses individu, melainkan juga bagian dari perubahan sosial yang lebih besar dalam sistem pendidikan itu sendiri.
Teks ini berupaya untuk menggali lebih dalam mengenai model alternatif pengembangan profesi guru di era Revolusi Industri 4.0. Menghadirkan konsep-konsep pengembangan profesional yang berkelanjutan, dengan fokus pada perubahan sosial, pengembangan siswa, serta transformasi sekolah dan sistem pendidikan. Seiring berjalannya waktu, proses pengembangan ini menjadi esensial untuk mempersiapkan para guru menghadapi tuntutan zaman yang semakin kompleks, sekaligus memastikan pendidikan yang berkualitas dan relevan bagi generasi mendatang.
Abad 21 ditandai dengan munculnya masyarakat informasi, yang mengarah pada revolusi industri 4.0, sebuah era yang mengubah berbagai aspek kehidupan, termasuk sektor pendidikan. Masyarakat digital telah membentuk kembali cara kita berinteraksi dan bekerja, dan ini berpengaruh pada cara guru dipandang dan profesionalismenya diukur. Keberhasilan pendidikan kini seringkali diukur melalui capaian prestasi siswa yang terlihat pada ujian nasional dan internasional. Begitu pula dengan profesionalisme guru, yang kini lebih berfokus pada pendekatan berbasis kompetensi yang distandarisasi oleh pihak eksternal, terutama pemerintah. Pendekatan ini berbeda dengan profesionalisme tradisional yang lebih menekankan pada otonomi dan pertimbangan profesional berbasis keilmuan internal profesi itu sendiri.
Pengembangan profesionalisme guru di era industri 4.0 membutuhkan pemahaman yang lebih luas dan integratif, serta strategi yang berkelanjutan. Pengembangan ini tidak hanya berfokus pada peningkatan kompetensi individu, tetapi juga pada perubahan sosial dan organisasi dalam dunia pendidikan.
Pertama, Hakikat Pengembangan Profesionalisasi Guru
Pengembangan staf atau pengembangan profesional adalah suatu proses di mana individu, kelompok, dan organisasi belajar untuk menjadi lebih efektif dan efisien (Williams, 1996). Hargreaves dan Fullan (1991) menyatakan bahwa pengembangan profesional adalah bagian dari perubahan sosial, yang fokusnya tidak hanya pada kinerja individu, tetapi juga pada perubahan yang lebih besar dalam sistem pendidikan secara keseluruhan. Pengembangan profesional yang efektif akan membawa perubahan dalam cara guru bekerja dan mengajar, dan dampaknya akan meluas hingga ke siswa, ruang kelas, dan seluruh sistem sekolah. Ini juga melibatkan proses sosialisasi profesi guru, di mana guru tidak hanya menjadi anggota profesi, tetapi juga berkembang dalam peran mereka, menuju status yang lebih tinggi dalam profesi tersebut.
Kedua, Konsep Pengembangan Profesionalisasi Guru Berkelanjutan
Pengembangan profesional guru berkelanjutan adalah sebuah proses yang tidak terbatas pada langkah tunggal, di mana seorang guru hanya melalui satu tahapan untuk menjadi guru yang berpengalaman. Sebaliknya, ini adalah proses yang berlangsung sepanjang karier guru. Lalitha (2005) memberikan sebuah konsep yang menekankan bahwa perubahan sosial yang efektif dalam pendidikan hanya dapat terjadi apabila perubahan perilaku dan kepercayaan terjadi dalam diri guru dan seluruh elemen dalam pendidikan, termasuk siswa dan orang tua. Berikut ini adalah faktor-faktor yang membentuk pengembangan profesional guru berkelanjutan:
a. Perubahan Sosial (Social Change)