Mohon tunggu...
Sinta Lestari
Sinta Lestari Mohon Tunggu... Lainnya - Analyst

Seorang yang sedang belajar membuat tulisan, yang sekiranya bermanfaat untuk diri sendiri dan orang banyak. Menyukai bidang Sains, Lyfe, Health, Self-Improvement, Pengembangan Karir dan lainnya.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Yakinlah Aku Pasti Bisa

30 Desember 2023   09:58 Diperbarui: 30 Desember 2023   15:15 241
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Orang sedang Pusing dan Marah | Sumber Gambar : Freepik.com/ Tirachardz

Sang Pencipta Allah Subhanahu Wa Ta'ala sangat sayang sekali dengan setiap hamba-Nya. Bagaimana bisa kita dengan seenaknya menyalahkan Sang Pencipta atas apa yang kita alami saat ini atau telah terjadi di waktu lampau ?

Mencintai diri sendiri atau self love memberikan kesempatan kepada jiwa raga kita merasakan perlakuan manis dari kita sebagai tuannya.

Mencintai diri sendiri atau self love dapat kita lakukan sebagai bentuk kepedulian terhadap hak tubuh atau raga, dan batin atau jiwa kita. Raga dan jiwa kita dalam wujud manusia telah Sang Pencipta titipkan atau diamanahkan untuk kita di dunia ini dengan sebaik-baiknya. Maka, sudah seharusnya kita pun memberikan kesempatan kepada raga dan jiwa kita porsi rewards atau penghargaan terbaik, selagi masih diberikan jatah hidup di dunia ini.

Saat kita lelah, awalnya mungkin kita akan merasakan reaksi tubuh menjadi letih, capek, bahkan sampai sakit. Ya, mungkin kita terlihat sakit secara fisik. Namun, ternyata itu bukan sakit fisik biasa.

Jika kita sudah benar-benar lelah, letih, capek, frustasi bahkan depresi. Keadaan sakit itu bukan lagi sakit fisik saja, namun keadaan batin atau jiwa kita pun sedang sakit alias dalam kondisi sedang tidak baik-baik saja. Kita harus segera menyembuhkan fisik dan jiwa raga kita. Jika kita biarkan begitu saja kondisinya, maka kita sudah zolim pada diri kita sendiri. Tubuh dan jiwa kita butuh sekali penghargaan, butuh diberikan kasih sayang yang tulus. Tubuh dan jiwa raga kita selama ini sudah hebat, bisa kuat dengan segala ego dan perlakuan kita yang ingin ini, ingin itu, harus begini, dan harus begitu.

Mungkin kita suka lupa dengan reward atas hidup jiwa raga kita. Kita lupa bahwa selama ini tubuh dan jiwa raga kita hanya bisa merespon rasa lelahnya untuk selalu mengikuti apa yang dinginkan oleh tuannya, “yaitu kita” dengan rasa lelah pada badan dan batin. Itu bisa menjadi salah satu reaksi tubuh dan jiwa dalam memberikan respon perlawanannya terhadap kondisi yang telah kita perlakukan semasa hidup di dunia.

Kita terkadang lebih suka melihat yang jauh saja, kita sering lupa dengan sekitar kita bahkan tubuh dan jiwa kita sendiri pun diabaikan. Kita terlalu sering membanding-bandingkan diri sendiri dengan orang lain. Padahal sesungguhnya, jiwa raga kita sudah berusaha semampunya untuk mengikuti apa yang kita inginkan.

Ilustrasi Orang sedang Bahagia dan Tersenyum | Sumber Gambar : Freepik.com/ Wayhomestudio
Ilustrasi Orang sedang Bahagia dan Tersenyum | Sumber Gambar : Freepik.com/ Wayhomestudio

Agar hidup kita lebih berwarna walau pun sedang dalam proses ujian kenaikan kelas, kita terlebih dahulu harus mulai peduli pada diri sendiri. Jika kita sudah mampu dan peka terhadap diri kita sendiri, pastinya kita pun mulai bisa menjalani hari dengan lebih baik dan bijak.

Yakinkan pada diri, Bahwa Aku Pasti Bisa.

Aku Pasti Bisa menjalani Semua Proses Kenaikan Level ini dengan Baik.

Aku Harus Yakin, Aku Pasti Bisa !

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun