Jika kandungan Sulfur dioksida (SO2) tinggi dan bereaksi secara kimia dengan Nitrogen (N2) dan Oksigen (O2) yang ada di udara bebas, maka akan bereaksi membentuk Asam Sulfat (H2SO4) dan Asam Nitrat (HNO3) dan akan turun ke bumi dalam wujud air hujan yang bersifat asam (atau kita kenal dengan hujan asam).
Proses Terjadinya Hujan AsamÂ
Sebelumnya sudah diulas tentang bagaimana proses hujan pada kondisi normal, dan beberapa penyebab terbentuknya hujan asam. Lantas, bagaimana proses terjadinya hujan asam itu sendiri. Berikut ulasannya :
Dilansir dalam laman Kompas.com (2022), proses terjadinya hujan asam berawal dari adanya proses pembakaran bahan bakar fosil oleh kendaraan bermotor, pabrik industri, atau pun pembangkit listrik (PLTU) yang saat ini masih memakai batubara sebagai bahan bakarnya.
Pembakaran bahan bakar fosil dapat menimbulkan asap yang mengandung berbagai jenis zat diantaranya, Karbon dioksida (CO2), Sulfur dioksida (SO2), dan Nitrogen oksida (NOx). Ketiga gas tersebut, kemudian naik ke atmosfer dan bereaksi (berikatan) dengan Oksigen (O2) di udara dan uap air.
Selanjutnya, Sulfur dioksida (SO2) akan mengikat Oksigen (O2) di udara, dan berubah menjadi Sulfur trioksida (SO3). Nah, senyawa Sulfur trioksida (SO3) kemudian bereaksi dengan uap air (H2O) Â membentuk Asam Sulfat (H2SO4) yang turun ke daratan bumi membentuk hujan asam.
Sementara itu, Nitrogen Oksida (NOx) yang naik ke atmosfer juga berekasi (berikatan) dengan Oksigen (O2) di udara membentuk gas Nitrogen dioksida (NO2). Selanjutnya, gas Nitrogen dioksida (NO2) juga bereaksi dengan uap air (H2O) di udara membentuk asam nitrat (HNO3). Yang pada akhirnya turun ke daratan bumi membentuk hujan asam.
Sehingga komponen hujan asam yang turun ke permukaan bumi mengandung Asam Sulfat dan Asam Nitrat.
Berikut ini adalah gambaran reaksi kimia yang terjadi saat pembentukan hujan asam :
Bahaya Hujan AsamÂ
Jika ditelaah bahaya asam sulfat dan asam nitrat pada MSDS (Material Safety Data Sheet) atau data panduan keselamatan bahan kimia, tentulah kedua jenis asam tersebut bersifat korosif (irritant) pada permukaan zat  atau pun kulit manusia. Karena kedua asam terebut termasuk ke dalam golongan asam kuat.
Dilansir dalam laman Kompas.com (2022), hujan asam memberikan dampak buruk bagi keberlangsungan makhluk hidup di permukaan Bumi. Diantaranya, tumbuhan terancam mati akibat pengikisan jaringan epidermis, hewan terancam mati akibat karbon dioksida yang berlebihan, serta merusak ekosistem air.