Apa itu insecure ?
Menurut Abraham Maslow dalam kutipan website Jurnal Psikologi Untar (2020), Insecure adalah suatu keadaan dimana seseorang yang merasa tidak aman, menganggap dunia sebagai sebuah hutan yang mengancam dan kebanyakan manusia berbahaya dan egois. Orang yang mengalami insecure umumnya merasa ditolak dan terisolasi, cemas, pesimis, tidak bahagia, merasa bersalah, tidak percaya diri, egois, dan cenderung neurotik. Mereka akan berusaha untuk mendapatkan kembali perasaan secure (aman) dengan berbagai cara.
Kali ini akan membahas tentang insecure dalam konteks yang mengalami rasa cemas, pesimis, tidak bahagia, bahkan tidak percaya diri.Â
Apakah kamu pernah mengalami insecure, bahkan di setiap keadaan?
Apalagi saat ini, dunia maya khususnya media sosial sangat cepat sekali memberikan informasi, atau bahkan ketika "si famous" itu hanya sekedar berniat menyapa followers nya saja, dengan cara memposting pencapaian diri misalnya.
Kita tahu dunia ini kejam jika kita kurangnya mengelola diri? Eit's kok gitu sih bahasannya?
Jadi begini, mengelola diri itu dalam artian dapat mengelola perasaan senang, bahagia, kecewa, sedih, kesal, marah dan lainnya ya. Kalau bahasa hits saat ini kita kenal dengan kata "jangan baper" begitulah kira-kira.
Kita sebagai manusia memang oleh Sang Pencipta berikan memiliki panca indera, hati, dan otak  untuk digunakan sebagaimana mestinya. Jika hati kita sering dilingkupi rasa bahagia maka otak akan merespon dengan pikiran-pikiran yang baik dan jernih pula, kemudian panca indera kita akan digerakkan untuk hal-hal yang baik pula . Begitupun sebaliknya.
Baik, kira-kira boleh kah kita merasa insecure?
Menurut saya, boleh-boleh saja asal jangan berkepanjangan. Suasana hati manusia tidak akan sama setiap harinya, bahkan setiap detiknya. Karena jika kita pernah membaca kalimat firman Allah dalam Kitab Al-Quran ini "Allah Maha membolak-balikkan hati manusia". Begitulah fitrahnya manusia. Jadi insecure boleh sah-sah saja, tapi betul jangan sampai hati, pikiran dan jiwa raganya diselimuti oleh insecure terus ya.
Bagaimana jika kita sering terlintas atau bahkan jadi insecure dengan pencapaian orang ?
Begini, saya akan coba memberikan pertanyaan balik kepadamu. Kenapa kamu bisa insecure? Apa karena pencapaian "si famous" itu yang kini atau bahkan di masa lampau kamu tidak dapatkan? Tolong dijawab dengan jujur oleh dirimu sendiri ya. Mari, saya coba berikan waktu 3 menit untuk kamu menjawabnya.
Bagaimana, sudah ada jawabannya ?Â
Jika jawabannya sebagian besar adalah kamu jawab "ya" karena aku tidak bisa bisa seperti dia.
Jika jawabanmu sebagian besar seperti itu, tidak mengapa. Selamat berarti kamu masih menjadi manusia. Lho kok begitu sih jawabannya? Santai tidak usah baper ya dengan jawabannya.
Jadi begini, jika kamu masih merasakan hatimu merespon ada ketidak-sukaan terhadap sesuatu, entah itu pencapaian orang atau apapun. Berarti hati mu masih bekerja sebagaimana mestinya di dalam tubuh makhluk hidup -ya kamu sebagai manusia.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!