Burnout merupakan istilah yang menggambarkan kondisi kelelahan baik secara fisik maupun mental. Kondisi ini dapat terjadi karena faktor tingginya beban kerja, manajemen waktu dan emosi yang kurang baik, hingga kehidupan sosial yang kurang sehat.Â
Burnout seringkali dirasakan oleh pelajar khususnya mahasiswa tingkat akhir. Jika dibiarkan, hal ini dapat menyebabkan gangguan pada kesehatan, hilangnya minat dan motivasi yang berimbas pada penurunan produktivitas dan prestasi mahasiswa.
Menghindari burnout bukanlah hal yang mudah. Memiliki berbagai tugas dan proyek yang harus diselesaikan beserta tuntutan untuk menyelesaikan skripsi membuat mahasiswa tingkat akhir sulit menghindarinya. Namun, hal ini bisa dihadapi dengan menerapkan beberapa tips berikut:
1. Mengetahui Sumber Burnout
Penting bagi mahasiswa mengetahui hal apa yang menyebabkan burnout dengan membuat daftar kegiatan yang dilakukan dan tugas yang harus dikerjakan.Â
Apabila sudah mengetahuinya, atur dengan skala prioritas, apakah ada kegiatan yang pada dasarnya tidak berpengaruh banyak jika dihentikan. Lalu, urutkan tugas sesuai deadline yang ditentukan oleh dosen, sehingga mahasiswa bisa mengerjakan secara bertahap dan berurutan untuk terhindar dari stress berlebih karena tugas yang menumpuk.
2. Healing
Healing merupakan istilah populer di kalangan remaja saat ini yang berkaitan dengan penyembuhan diri untuk mencapai ketenangan batin maupun pikiran. Hal ini bisa dilakukan dengan wisata kuliner, mengunjungi tempat wisata, bahkan bisa juga dengan sekadar pergi ke taman dan menghirup udara segar sambil menikmati keindahan lingkungan sekitar.
3. Olahraga
Penelitian menunjukkan bahwa olahraga terbukti efektif dalam meningkatkan toleransi stress. Olahraga juga merupakan langkah mudah dan praktis yang bisa dilakukan oleh mahasiswa kapanpun dan dimanapun tanpa memakan banyak waktu maupun biaya. Cukup dengan berolahraga selama 30 menit setiap hari, badan akan terasa lebih fresh dan fit.
4. Jalani Hobi