Mohon tunggu...
Sinta DheaAmalia
Sinta DheaAmalia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Potret Kisah Mini

Potret Cerita

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Cintai Bumi, Kurangi Sampah Plastik dengan Jalur Ecobrick

18 November 2021   12:40 Diperbarui: 18 November 2021   13:22 431
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Reguler Dari Rumah (KKN RDR) Angakatan 77 UIN Walisongo Semarang, ikut serta dalam kegiatan ciptakan meja dan kursi dari limbah plastik dan campuran lempung, kotoran kerbau dan jerami di Taman Dinas Lingkungan Hidup Kota Semarang, (16/10)

Sampah plastik dan sampah botol plastik menjadi masalah yang selama ini menghantui masyarakat. Minimnya pemahaman warga tentang bahaya sampah plastik lingkungan menciptakan ide baru bagi Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Semarang untuk bergerak menciptakan inovasi baru dari sampah plastik yang dapat menjadi sesuatu barang yang bernilai.

Dokpri
Dokpri
Sapto Adi Sugihartono, sebagai Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Semarang menerangkan bahwa salah satu upaya pemerintah kota semarang dalam meminimalisir sampah plastik dengan cara membangun taman ecobrick.

"Untuk kedepannya taman ini akan di bangun bank sampah induk, dan bangunan untuk whorkshop pelatihan edukasi lingkungan. dan juga sudah merencanakan untuk mengadakan lomba taman menggunakan bahan ecobrick antar kelurahan," ujarnya

Sementara itu perwakilan Purwokeling, Eko Gustini yang mempimpin pembuatan ecobrick di taman Dinas Lingkungan Hidup Kota Semarang, menyampaikan bahwa bagunan Ecobrick menggunakan bahan - bahan dari lingkungan. Ecobric sendiri diisi dengan plastik plasik bekas yang ada dibank sampah dari Dinas Lingkungan Hidup Kota Semarang.

"Sampah Plastik jika terkena sinar matahari bisa mengeluarkan racun maka, Ecobrick yang digunakan untuk diluar ruangan perlu dilapisi tanah liat. Tanah liat ini terdiri dari campuran lempung atau kotoran kerbau dan jerami dari warga sekitar," Ujar Eko

Pembuatan bangunan taman ecobrick turut melibatkan komunitas di Kota Semarang antara lain Komunitas Ecobrick Marimas, Proklim Purwokeling BPI, Bank Sampah Kota Semarang, Saka Kalpataru, dan Kelompok KKN RDR Angkatan 77 Kelompok 43 UIN Walisongo.

Dokpri
Dokpri
Dokpri
Dokpri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun